Mokapog.com – Beberapa bank digital mulai akan menggerakkan credit sambil konsentrasi membesarkan jumlah nasabah. Pendistribusian credit akan dilaksanakan melalui parnertship atau kanaling dengan basis digital dan salurkan sendiri melalui program mereka.
PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) yang baru mengeluarkan program digitalnya tahun akhir lalu, sedang mempersiapkan service pendanaan nasabahnya. Direktur Khusus Bank Aladin Syariah Dyota Mahottama Marsudi menjelaskan, pendanaan akan dikerjakan bank ini melalui pola kanaling sekalian dengan salurkan sendiri.
Pendistribusian pendanaan secara akan langsung dilaksanakan bank ini lewat pendekatan pada ekosistem partnernya. Sekarang ini, perseroan sudah berpartner dengan Alfamart. Pendanaan kelak akan dikasih ke pegawai atau supplier UMKM dari perusahaan retail itu.
Untuk pegawai, bank akan memberikan fasilitas service pendanaan berbentuk kasbon dan pendanaan konsumer. Service kasbon diberi saat pegawai Alfamart memerlukan dana saat sebelum tanggal terima gaji datang.
Sementara BCA Digital semenjak kwartal IV 2021 lalu sudah mengolah usaha credit melalui pola kanaling dengan Akseleran. Direktur Khusus BCA Digital Lanny Budiati menjelaskan, credit yang diteruskan dalam beragam variasi produk, baik tenor periode pendek sampai periode panjang.
Tahun ini, BCA digital mempersiapkan feature credit pada program Blu yang rencana-nya akan dikeluarkan pada kwartal IV kedepan. Dengan feature itu, bank ini dapat salurkan credit langsung.
Lanny mengutarakan, credit yang diteruskan BCA Digital sampai sekarang ini telah di atas Rp 1 triliun. Perseroan terus akan mempelajari kerjasama dengan financial technology, multifinance dan koperasi dalam salurkan credit.
Adapun bank digital yang lain seperti Bank Neo Commerce dan Bank Jago awalnya mengutarakan akan melaunching feature credit pada program mereka tahun ini. Sejauh ini, ke-2 bank ini masih salurkan credit melalui parnership dengan faksi ke-3 misalnya dengan financial technology dan multifinance.
Bank Syariah Aladin (BANK) Bakal Injek Modal Lagi Hingga Rp 5 Triliun
PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) terus lakukan pengokohan modal. Oleh karenanya, rapat umum pemegang saham mengagumkan (RUPSLB) sudah menyepakati untuk tingkatkan modal dasar dari Rp 2,5 triliun jadi Rp 5 triliun.
Restu ini didapat pada RUPSLB yang diadakan pada Kamis (10/2) kemarin. Mengarah transparansi info di Bursa Dampak Indonesia (BEI), keputusan ini didapat dari sebagian besar pemegang saham yang sebagai wakil 11,13 miliar saham.
Berkenaan dengan itu mengganti pasal 4 ayat 1 dari bujet dasar perseroan jadi modal dasar perseroan sejumlah Rp 5 triliun terdiri atas 50 miliar saham, masing-masing saham berharga nominal Rp 100, mencuplik Keterangan Direksi pada Transparansi Info di Bursa Dampak Indonesia (BEI) pada Selasa (15/2).
Awalnya, Bank Aladin mengatakan akan menambahkan modal dengan sasaran dana lebih dari Rp 3 triliun tahun ini. Hal tersebut dilaksanakan untuk penuhi ketetapan modal pokok minimun yang telah diputuskan Kewenangan Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Khusus Bank Aladin Syariah Dyota Mahottama Marsudi menjelaskan, tambahan modal itu akan dilaksanakan pada sebuah atau dua tingkatan.
Ada banyak instrument yang dapat kami gunakan untuk lebih modal ini, dapat rights issue, private placement atau subordinated debt. Akan diputuskan sama sesuai kondisi dan situasi yang berada di pasar, ucapnya ke KONTAN, Rabu (9/2).
Sudah diketahui, Bank Aladin akan melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS) pada 10 Februari 2021. Adapun agendanya minta kesepakatan berkaitan tambahan modal dan peralihan struktur pengurus.
Dyota menambah, Aladin Global Ventures tetap memiliki komitmen jadi pemegang saham pengontrol (PSP) Bank Aladin. Tetapi, perusahaan yang dipunyai pebisnis John Dharma Kusuma itu akan menggamit investor vital untuk meningkatkan bank syariah digital ini.
Pemegang saham pengontrol tahu pasar syariah terlampau besar. Jika diserap sendirian akan terlampau kompleks hingga harus dikerjakan bersama dengan rekanan lain . Maka tidak tutup peluang menggamit investor baru, bebernya.
Apa Alfamart akan masuk jadi investor baru sesudah Bank Aladin lakukan kerjasama dengan perusahaan jaringan retail itu, Dyota tidak menolak atau benarkan.
Saya tidak dapat jawab, itu peka. Nantikan saja tanggal mainnya, tutur Dyota.
Alfamart sebagai partner kerjasama pertama Bank Aladin sesudah program Bank Aladin di-launching semenjak tahun akhir kemarin. Bank ini telah mencatat nasabah sekitar 160.000 sampai 9 Februari 2022.
Menurut Dyota, mayoritas nasabah itu disumbang dari kerjasama dengan Alfamart. Melalui kerjasama dengan Alfamart, Bank Aladin mempelajari semua service yang prospektif untuk dikerjakan.
Bank digital ini dapat memakai kasir di semua gerai perusahaan retail itu yang capai 17.000 lebih buat menolong proses pembelajaran dan pembukaan rekening secara digital di Bank Aladin.
Alfamart bisa juga memberikan fasilitas ambil dan serahkan tunai, pembayaran dan memberikan fasilitas transfer. Pegawai dan supplier bisa juga difasilitaskan service pendanaan berbentuk kasbon dan pendanaan konsumer.
Selainnya dengan Alfamart, Bank Aladin sekarang ini juga merajut kerja sama dengan Halodoc, Facebook, dan Tubuh Pengurus Keuangan Haji (BPKH).
Dyota menarget Bank Aladin dapat cuan dalam tiga sampai 5 tahun kembali. Sekarang ini Bank Aladin konsentrasi meningkatkan ekosistem dan membesarkan usaha.