Mokapog – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus kematian pertama akibat Omicron pada Sabtu (22/1). Disebutkan dua orang pasien Covid-19 varian Omicron meninggal dunia.
Meski Kemenkes mengumumkan dua temuan kasus kematian itu, pemerintah hingga saat ini masih mengizinkan aktivitas masyarakat seperti PTM 100 persen. Pembatasan di sektor pekerjaan hanya berupa imbauan WFH. Sementara itu ahli epidemiologi mewanti-wanti agar pemerintah segera melakukan mitigasi untuk mengurangi kasus Covid-19 di masyarakat.
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat penambahan kasus aktif sebanyak 18.891 kasus pada hari ini, Minggu (23/1). Sedangkan, penambahan kasus positif hari ini sebanyak 2.925 kasus sehingga total positif akumulasi 4.286.378 kasus. Kasus sembuh bertambah 712 kasus, total sembuh menjadi 4.123.267. Satgas Covid-19 juga mencatat penambahan 14 kasus kematian sehingga 144.220.
Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mewanti-wanti pemerintah agar segera melakukan langkah mitigasi dengan cara membatasi mobilitas lifestyle dari masyarakat. Pasalnya, Dicky memprediksi bakal terjadi lonjakan kasus kematian akibat Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Selain itu, dua kasus kematian pada pasien Omicron bisa dianggap ultimatum kepada pemerintah agar lebih memperhatikan Covid-19 varian Omicron.