Festival Seni Budaya dan Budaya Minahasa 2022 Sukses Diadakan

Festival Seni Budaya dan Budaya Minahasa 2022 Sukses Diadakan

Seni & budaya

MINAHASA,SULAWESI, mokapog.com – Festival Seni Budaya Tahun 2022 sukses diadakan. Kagum aktivitas Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado bekerjasama dengan Komune budaya Mawale, Waraney Wuaya, Mapatik, Institut Sebumi, Pukkat, Kama, Padies Kimuwu dan komune yang lain dikerjakan di teritori rekreasi Padies Kimuwu, Sabtu (10/04).

Rektor IAKN Manado, Pdt. Dr. Jeane Tulung, S.Th., M.Pd., menjelaskan aktivitas ini sebagai usaha merealisasikan visi-misi IAKN yaitu merealisasikan cendikiawan Kristiani berperadaban Indonesia.

Saya benar-benar yakini beberapa cendikiawan berperadaban Indonesia benar-benar menyukai budayanya. Kearifan lokal di kehidupan manusia sangat penting buat jaga identitas warga dan ini sebagai ciri-ciri berperadaban Indonesia yang junjung tinggi nilai-nilai budaya Indonesia yang tidak terbenam dalam perubahan jaman, dan perkembangan IPTEK, kata Tulung.

Dipertambahnya, IAKN Manado yang datang di tengah-tengah warga Bumi Nyiur Melambai-lambai, benar-benar mengetahui tanggung-jawab untuk mengeruk, meningkatkan dan melestarikan seni dan budaya adat Minahasa.

Ini didorong satu kesadaran jika seni dan budaya diturunkan semenjak jaman nenek moyang kita, harus dilestarikan dan kita harus rawat, katanya.

Karena kita ketahui bersama dalam seni dan budaya terdapat nilai-nilai mulia untuk terjadi ivent dan pengetahuan untuk warga dalam hadapi perubahan jaman yang makin cepat, tambahnya.

Selanjutnya diterangkan, cendikiawan Kristen dari visi-misi IAKN Manado, selainnya nilai keagamaan yang dihidupkan, tetapi nilai budaya di tempat yang perlu berintegrasi dalam peningkatan cendekiawan, spritual dan laris hidup setiap hari.

Di lingkungan Kementerian agama, di mana IAKN Manado jadi bagiannya, terus meningkatkan moderasi beragama untuk toleran dan hidup bersebelahan secara damai antara umat beragama, sambungnya.

Festival Seni Budaya Sebagai Sisi Literatur kultural

Festival Seni Budaya dan Budaya Minahasa 2022 Sukses Diadakan

Dia menjelaskan, festival seni budaya sebagai sisi literatur kultural untuk usaha mengeruk, melestari dan melestarikan kebudayaan.

Festival ini yang telah direncanakan sebagai tempat untuk menggelar kekayaan seni budaya kita, sekalian sebagai usaha merealisasikan misi IAKN Manado, dan festival ini sebagai ruangan animo dari kami IAKN Manado yang berdiri di atas tanah tradisi Minahasa, ucapnya.

Dipertegas, IAKN Manado benar-benar menghargai dan menghargakan perintisan stabilitas dan kemandirian dari pakar seni budaya di Minahasa.

Dan untuk kami, pakar ini sudah berperanan dalam melestarikan nilai-nilai mulia kita lewat seni budaya, bebernya.

Ada pernyataan dengan bahasa Tombulu, Tumete Witu Un Tete Tinetean Ne Nimatete. Maknanya kurang lebih ini, Berjalanlah pada jalan yang sudah dilewati oleh beberapa nenek moyang atau perintis. Langkah kita untuk berbudaya kemungkinan telah berbeda, tetapi nilai-nilai dari budaya nenek moyang itu pasti bermakna kehidupan saat kita ketahui dan keduk artinya, tambahnya.

Seterusnya, nilai-nilai itu diantaranya terdokumentasi dalam seni budaya sama seperti yang diperlihatkan dalam festival ini.

Ini sisi dari usaha untuk menguatkan kedatangan IAKN Manado di tengah warga, maka buka beberapa program study baru. Dua salah satunya ialah Prodi Etnomusikologi dan Prodi Pariwisata Agama dan Budaya, ungkapkan Tulung.

Kekayaan Seni dan Budaya Wilayah Minahasa

Dua prodi baru ini pasti tidak terlepas dari kekayaan seni dan budaya wilayah kita ini. Pembukaan prodi-prodi baru itu sisi dari usaha kami ke arah Kampus Kristen Negeri Minahasa. Minta doa restu seluruh pihak supaya usaha kami ini bisa selekasnya diwujudkan. Atas nama civitas akademisa IAKN Manado.

Kita pantas mengucapkan syukur, karena peranan seluruh pihak, karena itu seni-budaya yang kaya dengan arti terus lestari. Berikut langkah simpel kami menghargai kepeloporan, stabilitas dan kemandirian beberapa seniman dan budayawan kita ini, sambungnya.

Dipertambahnya, ada pernyataan dengan bahasa Tombulu yang memiliki makna kebersama-samaan untuk capai kepentingan bersama yang diambil dari adat kerjakan aliran air, Setou sesanawanua mapapaluka´an ma´weresi u lalan dano.

Bila kita keduk artinya untuk kepedulian bersama saat ini, pernyataan itu berpesan untuk kita untuk bersama, bersatu melestarikan budaya kita dengan dan kekuatan kita masing-masing, tutupnya.

Dalam aktivitas ini juga, IAKN Manado memberikan penghargaan ke beberapa pakar seni dan adat Minahasa. Datang dan memberi support, Gubernur Sulut yang diwakilkan Kaban Kesbangpol, Ferry Sangian dan Bupati Minahasa yang diwakilkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Steady Tumbelaka.