mokapog.com – Himpunan Keluarga Manna (HIKMA) melangsungkan Tari Andun dan tari Tombak Kerbau atau juga dikenal sebagai Tari Tradisi warga Bengkulu Selatan di Lapangan Sekundang Manna, Selasa (08/03/2022).
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang datang dalam peluang itu mengatakan komitmennya dan ajak semua komponen warga terutamanya warga tradisi Bengkulu Selatan untuk selalu jaga dan melestarikan kebudayaan yang ada. Satu diantaranya Tari Tradisi warga Bengkulu Selatan itu.
Kita menyambut baik acara ini, benar-benar membahagiakan dan membesarkan hati. Kahadiran kita bersama munculkan persetujuan dan kebersama-samaan untuk selalu membuat Bengkulu Selatan yang kita sayangi ini dan jaga kelestarian tradisi istiadat yang ada, ungkapkan Gubernur Rohidin.
Pagelaran Tari Andun dan tari Tombak Kerbau ini sebagai realisasi dari konservasi tari tradisonal wilayah sekalian pernyataan keceriaan dan sukur dalam rencana HUT ke 73 Kabupaten Bengkulu Selatan.
Tarian tradisionil yang diadakan di atas lapangan terbuka ini didatangi langsung oleh Ibu Derta Wahyulin Rohidin dan kelompok petinggi propinsi dan kabupaten Bengkulu Selatan.
Semangat dari warga Bengkulu Selatan tinggi sekali, bisa dibuktikan dari jumlahnya warga yang turut berperan dalam memeriahkan pergelaran seni budaya ini.
Acara penutup pemberian hadiah dari Pak Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Pak Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi.
Pagelaran wayang kulit salah satunya kesenian favorit yang berada di Indonesia, yang tetap dilestarikan di wilayah. Perlihatkan seni ini juga sudah diputuskan UNESCO pada 2003, sebagai peninggalan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni berbicara.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menjelaskan kesenian wayang kulit pantas dijaga dan dilestarikan bersama
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menjelaskan kesenian wayang kulit pantas dijaga dan dilestarikan bersama, karena bila tidak demikian kesenian asli Indonesia ini akan musnah dikonsumsi jaman. Apa lagi, pagelaran malam hari ini tampilkan Dhol Bengkulu untuk dipadukan dengan Alat musik jawa.
Kita mempunyai kesenian bermacam dari semua suku yang ada, ini pantas kita menjaga dan lestarikan supaya masih tetap ada ditengah-tengah warga. Aktivitas ini juga terlaksana atas inspirasi warga jawa ke Pemerintahan, yang inginkan selingan kesenian tradisionil wayang kulit. Seperti menu makanan, apa yang diminta itu juga yang dihidangkan, tutur Rohidin saat buka pagelaran wayang kulit tadi malam jemu, di atas lapangan pekik keras Bengkulu tengah, Jumat(2/8)
Menurut Rohidin, aktivitas ini untuk menyongsong Hari Kemerdekaan RI ke-74, di mana dianya telah menghimbau beberapa kepala wilayah untuk diperingati secara simpel tapi khusyuk. Disamping itu, Rohidin mengimbau pada tiap rumah, lembaga di wilayah mengibarkan bendera merah putih sepanjang bulan agustus, untuk menghargai perjuangan beberapa pahlawan.
Silahkan kibarkan bendera Indonesia Merah Putih dengan penuh kebanggaan, karena merah putih sebagai lambang peringatan kemerdekaan pertama, lahir dari putri terbaik Bengkulu Ibu Fatmawati. Kibarkan sepanjang satu bulan penuh, mulai 1 Agustus supaya gema semangat perjuangan beberapa pahlawan masih tetap berkobar, tegas Rohidin
Sementara, figur jawa Soeharto sampaikan animo atas cara pemerintah provinsi melangsungkan pagelaran wayang kulit di wilayah pekik keras, pondok kelapa yang sebagian besar diisi warga suku jawa.
Apa lagi malam kita akan melihat lakon sesaji rojo suyo, yang menceritakan bentuk rasa sukur Pandhawa membuat Indraprasta-Amartapura negara baru.
Kesenian wayang sebagai alat penyatu bangsa antara keanekaragaman suku yang berada di Bengkulu. Malam ini juga alunan tembang jawa dipadukan dengan alat musik ciri khas wilayah yakni dhol, pasti ini menarik dan wujud kedatangan pemerintahan dalam melestarikan kesenian tradisionil. Lakon yang dikisahkan malam hari ini juga menarik, dan baik untuk dilihat, jelas Soeharto yang memegang sebagai Waka II DPRD Propinsi Bengkulu