Gunakan Program Permodalan Pemerintahan untuk Aktivitas Seni Budaya

Gunakan Program Permodalan Pemerintahan untuk Aktivitas Seni Budaya

Seni & budaya

JAKARTA, MOKAPOG – Beberapa praktisi seni dan budaya didorong untuk manfaatkan program permodalan dari pemerintahan, seperti Dana Indonesiana dan Saranai Sektor Kebudayaan, untuk aktivitas seni budaya. Ini diharap membuat usaha pemajuan kebudayaan terus-menerus.

Semenjak dibuka pada Maret 2022, telah ada yang mendaftarkan untuk Dana Indonesiana, kata Direktur Peningkatan dan Pendayagunaan Kebudayaan Kementerian Pengajaran, Kebudayaan, Penelitian, dan Tehnologi Restu Gunawan saat dikontak, Sabtu (9/4/2022). Registrasi FBK (Saranai Sektor Kebudayaan) telah tutup pada 14 Maret 2022. Informasi yang menerima FBK diprediksi sekitaran Mei 2022, sambungnya.

Adapun Dana Indonesiana sebagai dana kekal kebudayaan. Pemerintahan janji membagikan Rp 5 triliun untuk dana ini. Sampai sekarang, dana kekal kebudayaan yang ada Rp 3 triliun. Sekitar Rp 2 triliun bekasnya diharap dapat tercukupi tahun depannya.

Dana dasar Rp 5 triliun ini akan diinvestasikan, tidak dipakai. Dana hasil investasi yang akan dipakai untuk menolong praktisi seni dan budaya. Jumlah dana yang dipakai untuk Dana Indonesiana tahun 2022 sekitar Rp 185 miliar.

Ada beberapa ratus pribadi, komune, organisasi, atau instansi yang diprediksikan terima dana itu. Mereka bisa manfaatkan dana itu untuk aktivitas seni budaya di lima kelompok, yakni pengkajian objek pemajuan kebudayaan, preservasi, distribusi internasional, support produksi, dan support institusional.

Sasaran jumlah yang menerima Dana Indonesian dapat berbeda

Gunakan Program Permodalan Pemerintahan untuk Aktivitas Seni Budaya

(Ditargetkan) Ada sekitaran 30 yang menerima Dana Indonesiana di bagian pemberdayaan ruang umum, sekitaran 200 yang menerima sektor produksi aktivitas kebudayaan, sekitaran 10 yang menerima sektor aktivitas vital, sekitaran 140 yang menerima stimulasi aktivitas gestur budaya, sekitaran 10 aktivitas peningkatan kelanjutan, dan sekitaran 20 judul pengkajian objek pemajuan kebudayaan, tutur Restu.

Sasaran jumlah yang menerima Dana Indonesian dapat berbeda, bergantung keperluan dana yang disodorkan tiap peserta.

Dana Indonesiana sebagai dana kekal kebudayaan. Pemerintahan janji membagikan Rp 5 triliun untuk dana ini. Sampai sekarang, dana kekal kebudayaan yang ada Rp 3 triliun. Sekitar Rp 2 triliun bekasnya diharap dapat tercukupi tahun depannya.

Awalnya, Kepala Seksi Keuangan Instansi Pengurus Dana Pengajaran (LPDP) Juni Dearmanita menjelaskan, dana akan diberi dalam dua tahapan ke peserta yang bisa lolos penyeleksian. Pada tahapan pertama, peserta dikasih 70-80 % dana dari proposal yang mereka sampaikan. Bekasnya akan diberi pada tahapan ke-2 .

Diakhir program, yang menerima dana harus membuat laporan pertanggungjawaban. Tiap dana pemerintahan dari APBN perlu dipertanggungjawabkan sama sesuai tata urus keuangan negara, ucapnya.

Saranai sektor kebudayaan

Restu menambah, Kemendikbudristek sediakan sekitaran Rp 35 miliar untuk program FBK tahun ini. Jumlah pendanaan optimal Rp 500 juta untuk tiap aktivitas kebudayaan yang bisa lolos penyeleksian. Aktivitas yang diartikan ialah pemberdayaan ruang umum untuk pemajuan kebudayaan dan dokumentasi kreasi atau pengetahuan pakar.

Beberapa program permodalan ini diharap jaga kelangsungan aktivitas seni budaya di Indonesia. Karena, kelangsungan itu sering terhalang dana. Hal sama terjadi pada instansi seni.

Berdasar riset dengan judul Kelangsungan Instansi Seni di 8 Kota yang sudah dilakukan Konsolidasi Seni pada 2016, rerata instansi seni belum mapan secara keuangan. Dari 227 informan yang turut serta dalam riset, beberapa salah satunya memodali lembaganya secara swadaya, misalkan lewat bantuan individu beberapa anggota.

Pemajuan kebudayaan perlu dikerjakan secara bergotong-royong. Ini peluang warga, pemerintahan pusat dan wilayah, dan komune untuk manfaatkan (progam permodalan) ini untuk memberi respon kekayaan kebudayaan kita. Ini untuk pemajuan Indonesia, kesejahteraan, dan diplomasi budaya, sebut Restu.

Yang menerima faedah FBK 2020, Johannes P Kusumo, menjelaskan, praktisi seni budaya cuman perlu tekad untuk membikin proposal yang bagus, gagasan biaya anggaran yang betul, dan pengiringan pembaruan proposal. Pengiringan itu diberi Kemendikbud ke beberapa peserta dipilih pada lokakarya.

Disamping itu, program ini perlu semakin banyak dipropagandakan supaya dijumpai lebih beberapa orang. Tidak seluruhnya punyai akses yang gampang ke Instagram atau basis digital, kata Johannes.