Ingin Terkenalkan Budaya Indonesia, Sido Ada Buat Iklan Terkini Tolak Linu Bertopik Wayang

Ingin Terkenalkan Budaya Indonesia, Sido Ada Buat Iklan Terkini Tolak Linu Bertopik Wayang

Seni & budaya

mokapog.com, Jakarta- Buat memopulerkan budaya Indonesia PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Ada Tbk membuat iklan salah satunya produknya yaitu Tolak Linu dengan mengusung topik khusus pewayangan. sinden muda asal Yogyakarta Elisha Ocarus Allasso, menyengaja diputuskan Sido Ada supaya memberi sentuhan kekinian pada pewayangan yang diperlihatkan dalam iklan terkini itu.

Dalam tayangan persnya, Rabu (21/4/2022), Direktur Pemasaran Sido Ada Irwan Hidayat menjelaskan, penerapan pewayangan pada iklan produk itu sebagai usaha faksinya untuk memperkenalkan wayang ke khalayak luas, khususnya angkatan muda.

Menurut Irwan Indonesia benar-benar kaya budaya tetapi pengepakan perlihatkannya buruk. “Indonesia demikian kaya budaya, satu diantaranya wayang. Sayang, ketertarikan anak muda pada atraksi ini termasuk rendah karena pengepakannya yang buruk,” kata Irwan.

Oleh itu Sido Ada ajak Elisha Ocarus Allasso, yang menurut Irwan mempunyai style ciri khas dalam tampilkan atraksi wayang yang lebih modern. “Saya waktu saksikan ia (Elisha) di tv, performnya terlihat berbeda hingga membuat anak muda suka. Dengan ide modern dan berkaitan dengan jaman, saya mengharap, iklan ini dapat menggerakkan angkatan muda agar semakin tertarik dengan wayang,” papar Irwan.

Wayang Sebagai Perlihatkan Seni Yang Dari Jawa Tengah

Ingin Terkenalkan Budaya Indonesia, Sido Ada Buat Iklan Terkini Tolak Linu Bertopik Wayang

Untuk dipahami wayang sebagai perlihatkan seni yang dari Jawa tengah yang tampilkan perlihatkan memakai media wayang yang ditampilkan oleh dalang dan sinden. Dalam seni pewayangan, dalang dan sinden sampaikan sebuah jalan cerita yang bermakna tersurat. Tersebut penyebabnya wayang menjadi satu diantara seni budaya kebanggan yang dipunyai oleh Indonesia.

Diikutsertakan dalam pembikinan iklan baru Tolak Linu membuat Elisha senang, karena dia akui mempunyai visi yang serupa dengan Sido Ada, yaitu memopulerkan wayang ke angkatan muda. “Kami mempunyai frekwensi yang serupa mengenai budaya. Kami berpikiran, bila dibungkus dengan berlainan serta lebih entertaining, wayang classic sekalinya dapat diterima oleh rekan-rekan muda,” sebut Elisha.

Elisha mengharap dengan dibungkus ikuti perubahan jaman, wayang yang diperlihatkan dalam iklan produk itu menjadi fasilitas pembelajaran sekalian menghidupkan ketertarikan angkatan muda pada kesenian itu. “Keinginannya dapat dekatkan dikit demi sedikit. Ini sama seperti yang saya kerjakan di atas pentas, saya dekatkan rekan-rekan ke atraksi wayang. Nach, di sini ditolong lewat produk ini. Kemungkinan dapat dalam kurun waktu 30 detik, mereka semakin lebih curious,” harapannya.

Aksi Elisha sebagai sinden wayang kulit telah diawali semenjak 2011. Dia juga serius mempelajari profesinya dengan tempuh perguruan tinggi di bagian seni dan psikologi. Setelah raih gelar Sarjana (S1) Pedalangan dan Magister (S2) Psikologi. Selanjutnya Elisha meneruskan studinya ke tingkatan Doktor (S3) Pengkajian Seni Warga.