mokapog.com – Dayeuhluhur ialah kecamatan yang berada di Kabupaten Cilacap, Jawa tengah. Sekalinya secara geografis masuk Jawa tengah, tetapi budaya Dayeuhluhur kuat dengan budaya Sunda. Bahasa yang dipakai masyarakat Dayeuhluhur juga ialah bahasa Sunda, bukan bahasa Jawa.
Memang wilayah Cilacap cukup unik. Di Cilacap ada yang bernama pribumi Sunda. Tujuannya ialah mereka masyarakat yang lahir dan besar di Cilacap tetapi menggenggam tegar budaya Sunda. Di tahun 1930, pribumi Sunda di Cilacap capai 12,65 %.
Nach, Dayeuhluhur adalah kantong pribumi Sunda di Cilacap. Dengan budaya yang Sunda itu, intensif hubungan masyarakat Dayeuhluhur seringkali dengan wilayah Jawa Barat.
Sebagai wilaya Jawa tengah yang berbudaya Sunda, ada kekhasan tertentu dari Dayeuhluhur. Satu diantaranya ialah penglihatan beberapa masyarakat mereka mengenai wayang golek. Sudah diketahui wayang golek ialah kesenian yang kental dengan budaya Sunda.
Kecamatan Dayeuhluhur Sebagian Besar Suku Sunda
Kecamatan Dayeuhluhur sebagian besar suku Sunda hingga kebudayaan Sunda benar-benar kental di daerah itu. Tetapi kesenian wayang golek pernah dipandang tabu disitu.
Diambil dari buku Budaya Religius Parahyangan di Tanah Mataram kreasi Sujarno, Indra Fibiona, Noor Sulistyobudi, Latarbelakanh kebudayaan Sunda di Cilacap terutamanya di kecamatan Dayeuhluhur kelihatan dari ada istilah pribumi Sunda.
Wayang golek ialah wayang yang serupa dengan manusia. Berlainan dengan wayang di Jawa yang dibuat dari kulit itu. Beberapa masyarakat Sunda memandang jika peranan wayang golek untuk bersihkan diri atau bencana atau dengan bahasa yang lain ialah ngaruat.
Tetapi rupanya tidak begitu dengan beberapa masyarakat Dayeuhluhur. Sekalinya wayang golek dari Sunda dan Sunda kuat dengan Dayeuhluhur, rupanya ada pula masyarakat Dayeuhluhur yang memandang atraksi wayang golek ialah hal yang tabu.
Masyarakat Dayeuhluhur Memandang Atraksi Wayang Golek yang berisi beberapa roh leluhur
Beberapa masyarakat Dayeuhluhur memandang jika mengadakan atraksi wayang golek yang berisi beberapa roh leluhur, dapat mengakibatkan hadirnya bencana. Karenanya, beberapa masyarakat Dayeuhluhur larangan mainkan wayang golek.
Namun, seiring waktu berjalan, mereka yang awalannya memandang wayang golek tabu, mulai terbuka. Beberapa yang memandang wayang golek tabu, mulai dapat terima ada atraksi wayang golek. Tetapi, saat sebelum atraksi didului dengan ritus atau ijab untuk minta keselamatan.
Salah satunya arah penyelenggaraan wayang Golek di kecamatan Dayeuhluhur ialah bersihkan diri atau istilahnya ialah ngaruat.
Wayang golek diadakan dalam acara acara seperti acara, selanjutnya panggung seni, dan beberapa acara hari besar seperti perayaan kemerdekaan Indonesia.
Namun penyelenggaraan wayang golek dipandang tabu oleh warga Dayeuhluhur khususnya di antara periode orde baru dan mendekati tahun 2000an.
Hal itu karena bisa panggil beberapa roh leluhur dan bisa mengakibatkan bencana di daerah itu. Keyakinan itu jadi larangan untuk warga Dayeuhluhur pada waktu itu.
Tetapi, seiring waktu berjalan dan berkembang nya tehnologi, warga yang awalannya memandang wayang golek tabu, mulai terbuka.
Penyelenggaraan wayang golek mulai diadakan semenjak 2000an ke atas tentu saja dengan syarat ritus atau ijab untuk minta keselamatan.
Penyelenggaraan wayang golek memimpin pada acara acara acara sesudah dangdut di kecamatan Dayeuhluhur.