Klaten Selekasnya Datangkan Museum Budaya Classic Sampai Modern

Klaten Selekasnya Datangkan Museum Budaya Classic Sampai Modern

Seni & budaya

Berada antara Yogyakarta dan Surakarta yang disebut sisa kerajaan kuno, Klaten banyak memiliki benda budaya dan monumental.

mokapog.com, JAKARTA – Pemerintahan Kabupaten Klaten tengah menyiapkan pendirian sebuah museum yang hendak menapilkan perubahan seni budaya dari periode classic sampai modern. Ini sebagai usaha untuk ketinggalan dari kabupaten lain, ingat sejauh ini Klaten belum mempunyai museum sama sekalipun.

“Idenya kami ingin katakan perubahan budaya Klaten semenjak zaman classic sampai modern dari baju sampai kulineran atau warisan riwayat berharga budaya,” tutur Kepala Sektor (Kabid) Kebudayaan Disbudporapar Klaten, Yuli Budi Susilowati, diambil dari Di antara, Jumat (13/5).

Disebutkannya, pada November 2021 faksinya sudah ajukan permintaan Surat Keputusan (SK) pendirian museum itu ke bupati dan mendapatkan kesepakatan. Faksinya lantas bergerak cari koleksi-koleksi khususnya ODCB (Objek Diperhitungkan Cagar Budaya), karena ODCB di Klaten persebarannya hebat dimulai dari utara sampai selatan, barat sampai timur.

Menurutnya, di daerah Klaten banyak dijumpai beberapa benda budaya yang mempunyai nilai riwayat, ingat kabupaten yang berada di antara Yogyakarta dan Surakarta itu sebagai teritori percandian atau sisa kerajaan kuno.

ODCB mencakup warisan periode classic, bebatuan, candi, arca

Klaten Selekasnya Datangkan Museum Budaya Classic Sampai Modern

Disebutkannya, ODCB mencakup warisan periode classic, bebatuan, candi, arca. Sayang, baik di daerah Klaten bahkan juga di sebagian besar Indonesia, rerata arca yang diketemukan tidak komplet. Umumnya sisi kepala sudah lenyap, karena tindakan beberapa orang tidak bertanggung-jawab.

Ia mengatakan, sekarang ini faksinya sudah mengusung beberapa beberapa benda warisan riwayat yang biasanya dipunyai masyarakat baik berbentuk yoni, patung nandi, arca lubuk atau bebatuan candi yang didapat dari beberapa daerah di kabupaten itu seperti Kemalang, Karangnongko atau Danguran Klaten Selatan.

“(ODCB) yang kita angkut ke museum telah 26, dan yang tercatat di kami ada 149 objek,” ucapnya.

Selainnya berbentuk ODCB, sambungnya, faksinya memperoleh hibah beberapa benda seni budaya lain dari masyarakat seperti dari gerabah pengrajin gerabah dusun Melikan, baju tari classic dari komunitas bersilahturahmi sanggahr tari. Disamping itu dari beberapa perias pengantin mendapatkan pakaian pengantin jawa classic, dan perlengkapan membatik dari pengrajin batik Bayat dan payung dari sentral kerajinan payung Juwiring.

Menurutnya, museum yang untuk saat ini diberi nama Museum Wilayah Klaten itu akan manfaatkan gedung galeri dewan kesenian Klaten yang berada di teritori Monumen Juang 45 Klaten.

“Gagasannya bulan Juni atau Juli kelak kami lakukan pembukaan dan sekarang ini masih menanti SK dari pemerintahan Propinsi Jawa tengah,” kata Susi.