Menjadikan Media Digital Sebagai Bentuk Promo Seni Budaya Indonesia

Menjadikan Media Digital Sebagai Bentuk Promo Seni Budaya Indonesia

Seni & budaya

Jakarta, mokapog.com – Selama ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah melangsungkan Literatur Digital bertopik Promo Seni Budaya Indonesia Lewat Media Digital.

Tiga pembicara andal didatangkan, yaitu Dr. Fadli Zon, MSc (Anggota Komisi I DPR RI), Semuel Abrijani Pangerapan, BSc (Dirjen Program Informatika Kementerian Kominfo RI) dan Basuki Tegar Yuwono (Dosen ISI Surakarta Sekretaris SNKI).

Dalam pemaparannya, Fadli Zon sampaikan ada enam Peninggalan Budaya Indonesia yang dianggap oleh UNESCO, yaitu Wayang, Keris, Batik, Angklung, Tari Saman, dan Noken Papua.

Supaya kekuatan yang ada diberdayakan dan bangun kembali untuk kebutuhan kesejahteraan ekonomi dan transfer pengetahuan dari elemen budaya yang ada, pasti di zaman serba hebat ini menempatkan tehnologi info dan komunikasi sebagai hal mutlak untuk digunakan.

Support Tehnologi Digital

Menjadikan Media Digital Sebagai Bentuk Promo Seni Budaya Indonesia

Support tehnologi digital besar sekali, hingga aktor budaya dapat adopsi beberapa cara baru agar lebih efektif. Zaman digital ini juga jadi kesempatan tertentu untuk bidang pariwisata untuk semakin dapat memaksimalkan promo, ucapnya, Senin (18/4/2022).

Hal seirama diutarakan Semuel Abrijani Pangerapan berkaitan imbas wabah dan cepatnya tehnologi sudah mengganti langkah kita melakukan aktivitas dan bekerja.

Kedatangan tehnologi sebagai sisi dari kehidupan warga berikut yang makin menegaskankan kita tengah hadapi zaman disubsi tehnologi. Untuk mengahadapi hal itu, kita semuanya wajib percepat kerja sama kita dalam merealisasikan jadwal trasnformasi digital Indonesia.

Bersama mewujudkan harapan bangsa Indonesia dengan jadikan warga madani berbasiskan tehnologi. Kekuatan yang kita punyai dan keunggulan yang tetap dijaga akan bawa bangsa Indonesia jadi bangsa yang luar biasa dan besar, dan jadi unggul dalam sisi sumber daya manusia, terangnya.

Basuki Tegar Yuwono Menerangkan Seni dan Budaya

Dan, Basuki Tegar Yuwono menerangkan seni dan budaya lokal dilihat dan didudukan sebagai ekosistem budaya sebagai proses panjang yang mengikutsertakan beragam bidang dan komponen warga (dari hilir dan hilir), hingga perlu dikasih ruangan dan jatah yang serupa.

Rintangan dan kesempatan kerap diamankan cuma dalam salah satunya simpul atau komponen aktor seni dan budaya hingga tidak mempunyai imbas universal, ucapnya.

Dipertambahnya, secara akar, makna khusus seni dan budaya ada pada warga simpatisannya. Ada keterkaitan dan kekuatan ketahanan berubah dari hari ke hari sama sesuai jamannya.

Menggenggam tegar koridor makna-nilai secara signifikan. Budaya keris datang dalam aktivitas dan penglihatan hidup setiap hari secara seimbang. Manfaatkan infomasi digital sebagai fasilitas pembelajaran selebar-luasnya, tutupnya.