mokapog.com – Pahlawan Marpaung sampaikan langkah membuat Gendang dan memakai beberapa alat yang ada pada Sanggar Mauli Bulung. Dunia seni tidak terus-terusan punya satu kelompok orang ucapnya dengan ciri khas logat bataknya. Bagaimana raih perhatian beberapa remaja supaya mulai melirik kesenian Tradisional ini melalui Sanggar Mauli Bulung.
Suara bising menyongsong saat Metrokampung.com bertandang ke Sanggar seni yang berada pada Dusun Narumonda 3 Kecamatan Siantar Narumonda Kabupaten Toba pada Kamis (5/5/2022). Beberapa remaja sedang giat berkreatifitas, mengukir dan melukis gorga Batak di tengah-tengah ruang siang itu, sedikit perlengkapan yang masih ada dalam ruang Gorga itu.
Sanggar Mauli Bulung Tidak Cuma Mengajari Membuat Gendang
Gendang dipakai untuk acara tradisi sah orang Batak. Maka, ini hari hanya dapat latihan gorga Batak, papar Pahlawan Marpaung, penanggung jawab Sanggar Mauli Bulung sekalian pelatih gendang. Ya, Sanggar Mauli Bulung memanglah tidak cuma mengajari mengenai bagaimana membuat gendang. Beberapa anggota yang belia juga diwajibkan belajar menabuh gendang dan jadi cara penerus budidaya budaya Batak.
Mauli Bulung memang memusatkan diri pada kesenian Tradisional. Sebelumnya, Lawan-sapaan dekat Pahlawan Marpaung ingin manfaatkan perhatian Dinas Pariwisata Kabupaten Toba. Berdasar belakang kesayangan pada seni Tradisional, ada gagasan membuat Sanggar Mauli Bulung yang fokus pada peningkatan dunia seni. Semuanya bermula di awal 2005.
Awalannya, hanya sebagian orang itu juga rekan-rekan kita, yang sedang menyukai seni ingat Musuh. Walau perlengkapan kurang, mereka masih tetap lakukan aktivitas itu dengan serius. Sampai pada akhirnya tiba penawaran untuk panggung pada suatu acara.
Tetapi, keceriaan itu cuma sesaat. Penawaran manggung di dunia seni rekreasi saat itu tetap terkuasai beberapa spekulan. Mereka benar-benar tabu dengan pelantum seni Budaya Batak. Seiring waktu berjalan kita gemar lakukan promo mulai tingkat Desa, Dusun sampai Kecamatan,sambungnya.
Terkadang umum terjadi Penangguhan, itu tidak lalu membuat pelatih Sanggar berasa patah semangat. Mereka masih tetap latihan telaten bersama pada Sanggar itu. Dari sanalah aksi Sanggar Mauli Bulung mulai diingat.
Satu diantaranya pesanan membuat sepasang gendang (Gondang) mulai banyak yang datang, tidak itu saja, pagelaran gendang pun tidak ketinggal sampai aktivitas gorga Batak plus kata Musuh.
Gema Nama Sanggar Mauli Bulung mulai kedengar
Gema nama Sanggar Mauli Bulung mulai kedengar semenjak tampil pada Acara pesta Penetapan Raja Maropat di Kecamatan Siantar Narumonda Kabupaten Toba. Ini tidak saat berprestise dalam even tatap muka yang didatangi beberapa pejabat Batak yaitu, Dr. Hinca Panjaitan, Menteri Pariwisata, Ir. Hulman Siagian, Bupati Toba Ir. Poltak Sitorus dan seluruh Organisasi Jebakan Wilayah Toba pada April 2022 kemarin.
Sekarang, Sanggar Mauli Bulung mulai tampil di beberapa lomba. Apa lagi, jumlah anggotanya semakin, kita turut persaingan agar angkatan muda punyai motivasi, sebut Musuh.
Lalu, apa rahasia beberapa pelatih sampai dapat membuat angkatan muda ingin belajar semua tipe kesenian? Yang perlu itu tekun. Jika anak kembali tidak, suasana hati ya . Jangan dipaksakan, papar Musuh. Apa yang mereka gemari, umumnya tersebut yang terlebih dulu diberikan. Baru secara perlahan-lahan mereka diperkenalkan pada kesenian lain.
Sering, ada anak yang serupa sekali tidak ingin belajar kesenian lain, penginnya fokus pada satu tipe. Jika sudah ini, beberapa pelatih akan memaksakan mereka untuk latihan. Umumnya, kami carikan moment. Lantas, anak itu kami tentukan untuk jadi wakil. Jika demikian, harus kan ia harus belajar, lanjut bapak tiga anak itu, lalu ketawa.
Untuk anak-anak yang tidak memiliki dasar sukai seni, pelatih Sanggar biasa memakai seni watak untuk belajar. Misalkan, gambar rupa-rupa. Jika diberi mengukir dan menggorga, ya mereka dapat kebingungan, paparnya.
Tetapi, untuk yang mempunyai dasar kesayangan pada seni pahat, gorga, bergendang cuma pembaruannya yang diberikan.
Nyaris 17 7 tahun berakhir, tidak banyak yang berbeda dari Mauli Bulung. Mereka masih stabil mengajari beragam seni yaitu membuat gendang, grantung, mengukir dan menggorga.