Mokapog.com YOGYAKARTA – Selesai Relokasi PKL, Malioboro Akan Jadi Tempat Pertunjukan Seni Budaya. Pemilik toko di Malioboro disuruh tidak meluaskan dagangannya sampai ke trotoar.
Pedagang kaki lima (PKL) yang di sejauh Malioboro telah direlokasi ke Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2. Trotoar Malioboro juga sekarang ini telah dikosongkan dari kegiatan PKL.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan, nanti trotoar di Malioboro akan di ramaikan dengan beragam pertunjukan seni budaya. Dengan demikian, Malioboro bukan hanya bisa menjadi teritori pedestrian.
Disamping itu, Teras Malioboro 1 atau Teras Malioboro 2 akan di ramaikan dengan aktivitas seni budaya. Minimal, kata Sultan, aktivitas ini bisa diadakan 2x dalam seminggu.
Peluang dapat 2x dalam satu minggu, Selasa sama Sabtu. Dari sisi dengan teratur Selasa sama Sabtu itu, kemungkinan ada juga program atau beberapa acara yang lain kelak dapat diatur Balai (Konservasi) Cagar Budaya yang berada di Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, baik tersangkut seni budaya atau street art di sejauh Malioboro, kata Sultan.
Pembaruan Infrastruktur Diharap Teritori Malioboro Jadi Lebih Rapi
Pembaruan infrastruktur yang berada di sejauh Malioboro dilaksanakan. Dimulai dari pembaruan trotoar yang telah hancur, pengecetan, pembaruan kabel-kabel, pembaruan aliran sampah air sampai tambahan pencahayaan di sejauh Malioboro.
Pembaruan ini disuruh agar bisa dituntaskan minimal dalam 3 bulan. Diharap, teritori Malioboro jadi lebih rapi, hingga membuat nyaman pengunjung yang masuk ke Malioboro.
Sama akan kita benahi semua, dengan keinginan kelak mereka yang ada di Malioboro semakin nyaman, tutur Sultan.
Faksinya juga bekerjasama dengan pemilik toko yang berada di sejauh Malioboro berkaitan dengan fasad bangunan. Karena fasad itu jadi sisi dari cagar budaya, karena itu nanti akan dilaksanakan pembaruan pada bangunan-bangunan toko di sejauh Malioboro.
Fasadnya itu jadi sisi dari heritage dan mereka yang hendak membenahi, terangnya.
Dia memperjelas supaya pemilik toko tidak meluaskan tempat dagangannya sampai ke luar toko. Ini ingat tempat di muka toko telah dikosongkan dari kegiatan PKL.
Lokasi yang semula untuk berjualan (untuk PKL) itu masih tetap jadi tempat untuk kebutuhan khalayak untuk jalan (kaki), jangan toko itu meluaskan dagangannya sampai keluar toko. Keadaan semacam ini telah kita koordinasikan semua, lebih Sultan.
Masalah Relokasi PKL, Ini Kan Proses Pengaturan kata Pemerintah provinsi

Relokasi PKL Malioboro mulai akan dilaksanakan pada 1 Februari 2022 kedepan. Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) DIY, Srie Nurkyatsiwi menjelaskan, relokasi pedagang kaki lima (PKL) di sejauh trotoar Malioboro tidak dilaksanakan secara tiba-tiba. Relokasi ini mulai akan dilaksanakan pada 1 Februari 2022 kelak.
Ini dikatakan Siwi sesudah PKL di teritori Malioboro minta supaya relokasi ini diundur. Penangguhan disuruh minimal setahun sampai 3 tahun.
Sebenarnya ini bukanlah tiba-tiba, tetapi ini kan proses pengaturan dan proses pengaturan teritori Malioboro itu kan telah lama. Ini sisi dari segi pengaturan dan telah ada sasarannya, diundur saat ini atau esok sama juga, prosesnya pengaturan, kata Siwi.
Relokasi PKL Di Dua Lokasi Baru
Relokasi PKL ini dilaksanakan dengan mengalihkan ke dua lokasi baru yaitu di bekas Gedung Bioskop Indra dan bekas Gedung Dinas Pariwisata DIY. Siwi menyebutkan, relokasi ini dilaksanakan dengan bukan hanya mengalihkan PKL dan barang dagangannya.
Tetapi, ada interferensi dari pemerintahan sebagai sisi saat lakukan pengaturan di teritori Malioboro. Kami ada juga somasi (ke PKL) saat berpindah ini (disuruh) mundur ngerinya mengapa?. Jika jawabnya takut tidak laris (dagangannya), telah kami berikan ada intervensinya agar laris, tutur Siwi.
Siwi menjelaskan, ada usaha yang sudah dilakukan supaya roda ekonomi PKL masih tetap jalan sepanjang ada di lokasi baru. Bahkan juga, lanjut Siwi, PKL juga tak perlu keluarkan dana lebih buat retribusi.
Tidak berbayar, seperti listrik ini (awalnya) sisi yang sebetulnya mereka (harus) mengeluarkan (ongkos) dan saat ini tidak mereka mengeluarkan kembali, sambungnya.
Awalnya, Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Federasi PKL Yogyakarta (APKLY), Wawan Suhendra menjelaskan, ada banyak argumen PKL minta supaya proses relokasi itu diundur. Satu diantaranya yaitu berkaitan dengan keadaan ekonomi PKL yang terimbas karena wabah Covid-19.
Kami tidak menampik peraturan relokasi, tapi minta penangguhan realisasinya, kata Wawan baru saja ini.