Mokapog – PT Jasa Marga (Persero) Tbk cetak keuntungan bersih pada kwartal pertama tahun ini sejumlah Rp 392,8 miliar naik 142,7 % atau Rp 231 miliar dibanding masa yang serupa 2021.
Jasa Marga sanggup buka kwartal pertama tahun 2022 dengan performa yang paling positif di tengah-tengah keadaan perekonomian Indonesia yang tetap bangun dan bergerak sembuh dari wabah, tutur Corporate Communication dan Community Development Grup Head Jasa Marga Dwimawan Heru dikutip dari Di antara, Sabtu (14/5/2022).
BUMN itu mencatat penghasilan business usaha sejumlah Rp 3,2 triliun atau tumbuh 16 % yang disebut kontributor dari performa penghasilan tol Rp 2,9 triliun yang naik 15,7 % dan performa penghasilan usaha lain sejumlah Rp 257,8 miliar atau naik 9,6 % dari masa yang serupa tahun 2021. Beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru dan ada kenaikan pengerahan warga jadi katalis positif pada peningkatan volume jalan raya perseroan, katanya.
Tidak itu saja, Perseroan pada kwartal ini sanggup mewujudkan perkembangan EBITDA sejumlah 12,7 % atau terdaftar sejumlah Rp2,2 triliun, di mana EBITDA margin capai 68,1 %, ucapnya kembali.
Jasa Marga menambahkan jalan tol operasi dengan operasionalisasi
Sampai kwartal I 2022 Jasa Marga menambahkan jalan tol operasi dengan operasionalisasi Tol Manado-Bitung Batas Danowudu-Bitung sejauh 13,42 km. Operasionalisasi dari seksi akhir Tol Manado-Bitung ini lengkapi batas yang terlebih dahulu dioperasionalkan pada September 2020 yakni Batas Manado-Danowudu sejauh 26,35 km.
Disamping itu pada Januari 2022 konsorsium Jasa Marga lewat PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) yang disebut Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Konsorsium BUMN-swasta juara lelang pembangunan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, tanda-tangani Kesepakatan Pemberdayaan Jalan Tol (PPJT) jalan tol itu.
Dengan keseluruhan panjang 206,65 km, jadikan batas ini sebagai jalan tol paling panjang di Indonesia, dengan investasi Rp 56 triliun dan periode konsesi 40 tahun.
Dengan pertambahan panjang jalan tol operasi dan konsesi pada kwartal I 2022 Jasa Marga masih menggenggam status pimpinan pasar jalan tol dengan angka 1.260 km atau 51 % dari keseluruhan jalan tol yang bekerja di Indonesia. Dan keseluruhan konsesi jalan tolnya sampai tahun akhir 2021 capai 1.809 km.