Apakah Cacar Monyet Akan Menjadi Pandemi ?

mokapog – Kementerian Kesehatan RI melaunching surat selebaran Dirjen Pengawalan serta Pengaturan Penyakit perihal Kesiagaan Kepada Penyakit Monkeypox di negara non Pandemis. Didalamnya, pemerintahan memohon biar orang lebih hati-hati kepada tanda-tanda yang ada karena monkeypox atau cacar monyet.

Dirjen Pengawalan serta Pengaturan Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan cacar monyet adalah penyakit zoonosis atau virus yang disebarkan dari hewan ke manusia. Tapi, dia mengatakan sampai sekarang ini belumlah ada laporan kasus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia.

“Berdasar pada laporan WHO per tanggal 21 Mei 2022, laporan tersedianya kasus monkeypox anyar ada di banyak negara non pandemis, salah satunya Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, Inggris, serta Amerika,” terang dr Maxi dalam info tercatat yang dilansir dari lifestyle Sehat Negeriku, Senin (30/5/2022).

5 Pengelompokan Kasus Yang Terkena Cacar Monyet atau Monkeypox

Dalam SE itu, Kemenkes pula mengatakan beberapa uraian kasus buat memisah grup pasien yang terkena cacar monyet. Pengelompokan itu ialah suspek, probable, verifikasi, discarded, serta kontak langsung. Berikut penuturannya:

1. Suspek

Suspek adalah pasien dengan ruam kronis (papula, vesikel serta/ayai pustula) yang tak dapat diterangkan pada negara non pandemis. Orang dalam category ini miliki satu atau bisa lebih tanda serta gejala sebagaimana berikut:

Sakit pada kepala
Demam kronis lebih pada 38,5 derajat Celcius
Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
Ngilu otot/Myalgia
Sakit punggung
Asthenia (kekurangan badan)

2. Probable

Probable yakni satu orang yang penuhi persyaratan suspek serta miliki satu atau bisa lebih persyaratan berikut ini:

Miliki pertalian wabahologis (paparan bertatap wajah, tergolong petugas kesehatan tiada APD), adu fisik langsung dengan kulit atau lesi kulit, tergolong contact seksual, atau contact dengan benda yang tercemar seperti busana, tempat tidur atau perabotan pada kasus probable atau verifikasi pada 21 hari saat sebelum munculnya tanda-tanda.
Sejarah perjalanan ke negara pandemis Monkeypox pada 21 hari saat sebelum munculnya tanda-tanda.
Hasil tes serologis orthopoxvirus membuktikan positif, tapi tak memiliki sejarah vaksinasi smallpox maupun infeksi orthopoxvirus.
Dirawat di rumah sakit sebab penyakitnya.

3. Verifikasi

Ini adalah kasus suspek serta probable yang dipastikan positif terkena virus Monkeypox yang dipastikan dengan kontrol laboratorium real-time polymerase chain reaction (PCR) serta/atau sekuensing.

4. Discarded

Discarded adalah kasus suspek atau probable dengan hasil yang negatif PCR serta/atau sekuensing Monkeypox.

5. Contact Kuat

Kontak langsung adalah orang yang miliki sejarah contact dengan kasus probable atau kasus terverifikasi (mulai tanda-tanda s/d keropeng terkelupas/lenyap) monkeypox serta penuhi salah satunya persyaratan berikut ini:

Contact bertatap wajah (tergolong tenaga medis tiada memakai APD yang sesuai)
Adu fisik langsung tergolong contact seksual
Contact sama barang yang tercemar seperti busana, tempat tidur.

Tanda-tanda terkena Cacat Monyet

Kementerian Kesehatan RI keluarkan surat selebaran mengenai kesiagaan kepada penyakit cacar monyet atau monkeypox di negara non wabahk. Ada barisan tanda-tanda yang penting diawasi.

Tanda-tanda itu yaitu:

  • Sakit di kepala
  • Demam kritis di atas 38,5 derajat celcius
  • Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
  • Ngilu otot/Myalgia
  • Sakit punggung
  • Asthenia (kekurangan badan)

Satu orang di negara non wabahs yang alami satu atau lebih pada tanda-tanda itu, dengan diikuti ruam kritis (papula, vesikel dan/atau pustula) yang tidak dapat diterangkan, digolongkan jadi suspek berdasar pada arti operasional Monkeypox yang dikeluarkan organisasi kesehatan dunia WHO.

Di suspek, pemicu ruam kritis tidak memperjelas kisah medis dari rincian penyakit berikut ini:

varicella zoster
herpes zoster
campak
Zika
dengue
chikungunya
herpes simpleks
infeksi kulit bakteri
infeksi gonococcus diseminata
sifilis primer atau sekunder
hancroid
limfogranuloma venereum
granuloma inguinale
moluskum kontagiosum
reaksi alergi (misalkan, kepada tanaman)
dan pemicu umum yang lain yang berkaitan secara lokal dari ruam papular atau vesikular.

Satu orang digolongkan probable apabila miliki satu atau lebih pada jejeran syarat-syarat berikut ini:

  • Miliki pertalian pandemiologis (paparan bertatap wajah, termaksud petugas kesehatan APD); adu fisik langsung dengan kulit atau lesi kulit, termaksud contact seksual; atau contact dengan benda yang tercemar seperti busana, tempat tidur atau perlengkapan di masalah probable atau verifikasi di 21 hari saat sebelum munculnya tanda-tanda
  • Sejarah perjalanan ke negara wabahs Monkeypox di 21 hari saat sebelum munculnya tanda-tanda
  • Hasil test serologis orthopoxvirus memberikan positif tapi tidak miliki sejarah vaksinasi smallpox atau infeksi orthopoxvirus
  • Dirawat di rumah sakit karena penyakitnya.

Sementara itu masalah verifikasi yaitu masalah suspek dan probable yang dipastikan positif terkena virus Monkeypox, ditunjukkan dengan pemierksaan laboratorium real-time polymerase chain reaction (PCR) dan/atau sekuensing.

Updated: 5 Desember 2023 — 9:07 am