Badai Ekonomi Dunia Akan Selekasnya Serang, Ini Dua Pemicunya

Mokapog – NEW YORK. CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon memprediksi badai ekonomi akan selekasnya serang. Ia merekomendasikan investor untuk siap-siap hadapi volatilitas pasar karena The Fed mempererat peraturan moneternya dan Rusia terus kobarkan perang di Ukraina.

Merilis Fortune, Dimon mengingatkan di bulan Mei mengenai awan badai yang membuntuti ekonomi AS. Ia mengoreksi penilaian itu hari Rabu di pertemuan tahunan yang didukung oleh AllianceBernstein.

Saya ngomong ada awan badai, awan badai besar. Saat ini ialah badai, kata Dimon.

Ia menambah jika walau ekonomi terlihat baik saja sekarang ini dan semuanya orang berpikiran The Fed bisa tangani ini, saat-saat susah sedang diperjalanan.

Kami tidak paham apa itu badai kecil atau Superstorm Sandy. Sebaiknya anda bersiap-sedia, kata Dimon.

Ia menambah, JPMorgan memperkuat diri kami, dan kami akan konvensional dengan neraca kami.

Dimon cuma bicara dalam metafora cuaca sepanjang pertemuan, dan tidak memperkirakan krisis.

Di awal Mei, Dimon menjelaskan AS cuma mempunyai satu dari 3 kesempatan untuk menghindar krisis karena awan badai itu.

Di AllianceBernstein, Dimon menyambungkan ramalannya yang berbeda dengan 2 factor: pengetatan kuantitatif Fed di pasar keuangan dan resiko dari perang Ukraina di pasar komoditas global.

Pengetatan kuantitatif merujuk pada peraturan yang kurangi ukuran neraca

Pengetatan kuantitatif merujuk pada peraturan yang kurangi ukuran neraca Fed dan kuras jumlahnya uang tersebar yang tersebar dalam ekonomi, mengubah kelonggaran kuantitatif yang sudah dilakukan Fed di tengah-tengah musibah ekonomi tahun 2008 dan, belakangan ini, 2020.

Kami tidak pernah mempunyai QT semacam ini, jadi Anda sedang menyaksikan suatu hal yang dapat Anda catat dalam buku riwayat sepanjang 50 tahun, kata Dimon.

Mereka tidak punyai opsi karena ada banyak sekali likuiditas dalam mekanisme. Mereka harus hilangkan beberapa likuiditas untuk hentikan pertaruhan, kurangi harga rumah dan beberapa hal semacam itu, sambungnya.

Dimon mengatakan kedukaan atas ketidakjelasan sekitar perang di Ukraina dan resiko yang tidak diharapkan untuk pasar gandum, minyak, dan gas dunia.

Kami tidak ambil perlakuan yang pas membuat perlindungan Eropa dari apa yang hendak terjadi pada minyak dalam periode pendek, dan kami tidak ambil perlakuan yang pas membuat perlindungan Anda semua dari apa yang hendak terjadi pada minyak dalam 5 tahun di depan, ia berbicara. Yang memiliki arti harga akan naik terus.

Merilis CNBC, pada minggu kemarin, sepanjang pertemuan investor untuk banknya, Dimon menyebutkan kekuatiran ekonominya sebagai awan badai yang dapat lenyap.

Presentasi dari Dimon dan beberapa wakilnya pada tatap muka selama seharian itu sudah perkuat saham JPMorgan dengan memberi perincian yang semakin besar mengenai investasi dan beberapa angka terkini mengenai penghasilan bunga.

Tetapi kekuatirannya nampaknya makin dalam mulai sejak itu.

Sepanjang Respon Pada Kritis Keuangan 2008

Menurut Demon, sepanjang respon pada kritis keuangan 2008, bank sentra, bank komersil dan perusahaan perdagangan valuta asing ialah tiga konsumen khusus Treasurys AS. Beberapa pemain tidak mempunyai kemampuan atau kemauan untuk mempernyerap sebanyak-banyaknya obligasi AS ini kali, ia mengingatkan.

Itu ialah peralihan besar dalam saluran dana di penjuru dunia, kata Dimon. Saya tidak paham apa dampaknya, tetapi saya siap untuk, minimal, volatilitas besar.

Satu cara yang bisa diambil bank untuk menyiapkan diri hadapi badai mendatang dengan menggerakkan client untuk mengalihkan tipe simpanan berkualitas rendah yang disebutkan deposito non-operasional ke lain tempat, seperti dana pasar uang, misalkan.

Hal tersebut akan menolong bank mengurus syarat modalnya di bawah ketentuan internasional, yang mempunyai potensi menolongnya mempernyerap kenaikan credit macet.

Dengan semua ketidakjelasan modal ini, kami harus ambil perlakuan, kata Dimon.

Bank yang mempunyai neraca benteng dan akuntansi konvensional ialah pelindungan terbaik untuk pengurangan, kata Dimon.

Updated: 5 Desember 2023 — 9:53 am