Banyak Pemicu Jerawat, Mulai Kosmetik Sampai Genetik

Mokapog – Jerawat sebetulnya gampang ditangani dengan perawatan kulit simpel. Tetapi, tonjolan merah yang dirasa perih ini bisa kembali ada berkali-kali pada tempat yang serupa.

Bila jerawat menjadi permasalahan berlangganan, maknanya Anda perlu tahu apakah yang jadi mengakibatkan ini terjadi dalam lifestyle mokapog. Masalahnya penyembuhan jerawat bergantung pada tipe jerawat dan apa pemicunya.

Pada intinya pemicu khusus jerawat ialah penyumbatan pori-pori. Pori-pori yang mampet bisa terjadi karena ke-3 factor ini, yakni seperti berikut.

1. Bakteri

Bakteri sebagai salah satunya pemicu khusus dari munculnya jerawat. Berikut ini ialah beberapa macam bakteri yang bisa memacu jerawat.

  • Propionibacterium acnes (P. acnes)
  • Corynebacterium granulosum
  • Staphylococcus epidermidis atau coagulase-negative staphylococcus

Antara ke-3 bakteri itu, P. acnes ialah tipe bakteri yang tersering mengakibatkan jerawat. Jerawat biasanya ada dengan diawali penyumbatan pori oleh zat asing yang selanjutnya mengundang bakteri untuk mengontaminasi.

Hal itu yang nanti memacu kulit membesar dan bernanah. Jumlah dan kegiatan bakteri biasanya dikuasai hormon, supply oksigen, dan gizi.

2. Penimbunan sel-sel kulit mati

Selainnya bakteri, penimbunan sel-sel kulit mati dapat menutup pori-pori kulit yang memacu perkembangan jerawat.

Ini, tiap sel badan yang telah mati dan hancur akan diganti dengan sel baru yang sehat. Proses penggantian sel-sel kulit akan mengikutsertakan semua kulit dan dengan diawali susunan kulit paling dalam (stratum germinativum) menghasilkan sel-sel kulit baru.

Kemudian, sel akan naik sampai capai susunan kulit paling luar (stratum korneum). Bila sel itu telah tiba, sel di susunan kulit paling luar akan mati.

Kenyataannya, proses ini tidak jalan secara lancar ke orang yang gampang berjerawat dan mempunyai kulit yang berminyak. Masalahnya kulit mereka menghasilkan semakin banyak sel-sel kulit mati dibanding semestinya.

Akhirnya, penimbunan sel-sel kulit mati juga muncul karena tidak bisa dibikin bersih dan memungkinkannya ada penyumbatan pori-pori. Bila kulit, baik muka atau badan, tidak dibikin bersih secara benar, sel-sel kulit mati yang masih ada akan menimbun dan jadi pemicu jerawat.

3. Produksi minyak (sebum) berlebihan

Biasanya, kulit manusia memiliki kelenjar sebaceous (sebasea) yang menghasilkan minyak (sebum). Sebum ini nanti akan naik ke atas kulit melalui pori-pori disekitaran folikel rambut dan mempunyai tujuan untuk jaga kelembapan kulit.

Sebum ialah elemen yang diperlukan, tapi saat dibuat terlalu berlebih rupanya bisa menutup pori-pori. Mengakibatkan, jerawat juga ada.

Factor lain pemicu jerawat

Penimbunan sel-sel kulit mati, produksi minyak berlebihan, dan infeksi bakteri pemicu jerawat tidak ada demikian saja. Ada faktor-faktor yang bisa tingkatkan resiko seorang alami ke-3 hal itu serta lebih rawan pada jerawat.

1. Peralihan hormon

Tipe jerawat yang umum ialah jerawat yang ada selama saat pubertas karena peralihan kandungan hormon, yakni hormon androgen.

Kesetidakimbangan hormon androgen menjadi pemicu munculnya jerawat karena bisa memacu kenaikan produksi minyak. Hal ini buat sel-sel kulit mengeras yang nanti memacu penyumbatan pori-pori, hingga sel-sel kulit mati dan minyak berlebihan tidak bisa keluar.

Peralihan hormon bukan hanya terjadi pada periode pubertas, tapi dapat dirasakan oleh orang dewasa, khususnya pada wanita. Berikut beberapa keadaan yang bisa mengakibatkan jerawat kembali meradang saat dewasa.

  • Menstruasi
  • Pasien PCOS (sindrom ovarium polikistik)
  • Kehamilan

Jerawat karena hormon dapat terjadi saat badan tidak mempunyai beberapa enzim yang terkait dengan produksi beberapa hormon tertentu. Keadaan yang dikatakan sebagai adrenal kongenital ini kemungkinan terjadi karena kandungan hormon sex seperti testosteron terlampau sedikit.

2. Depresi

Pada intinya, depresi tidak jadi pemicu jerawat langsung. Tetapi, saat Anda dirundung depresi, badan akan hasilkan semakin banyak androgen yang menggairahkan kelenjar minyak dan kantong rambut di kulit. Mengakibatkan, jerawat juga ada.

Disamping itu, depresi dapat memunculkan beragam rutinitas jelek yang bisa mengakibatkan jerawat, seperti merokok, minum alkohol, dan makan terlalu berlebih. Oleh karenanya, mengurus depresi secara baik bisa kurangi resiko munculnya jerawat.

3. Factor genetik

Sebetulnya, kasus jerawat yang disebabkan karena factor turunan termasuk sedikit. Tetapi, kecondongan jerawat ada dalam sebuah keluarga bisa terjadi.

Sebagai contoh, mempunyai salah satunya atau ke-2 orang-tua yang rawan pada jerawat bisa membuat anaknya lebih beresiko.

Keadaan ini kemungkinan terjadi saat seorang terserang jerawat saat ibunya alami hal sama pada wilayah tertentu. Hal itu mengisyaratkan jika gen dari ibu atau kromosom X menjadi pemicu jerawat ada karena factor genetik.

Pemicu tentunya memanglah belum dijumpai. Tetapi, beberapa riset memperlihatkan ada 15 genetik yang biasa alami tipe jerawat yang kronis, seperti jerawat nodul dan jerawat pustula.

Updated: 3 Desember 2023 — 5:20 pm