Batu Bara Bikin Riwayat Paling tinggi US$400 per Ton

Mokapog – Harga komoditi batu bara capai titik paling tinggi dalam riwayat capai US$400 per metrik ton pada perdagangan Rabu (2/3/2022). Pengokohan ini terjadi bersamaan perselisihan berkelanjutan di antara Rusia dan Ukraina.

Bursa ICE Newcastle menulis komoditas itu diperjualbelikan sampai US$400 per metrik ton untuk kontrak Maret. Angka ini kuat US$87 per metrik ton dibanding dengan perdagangan awalnya yaitu US$313 per metrik ton.

Pengokohan tertinggi terjadi pada kontrak April dengan peningkatan US$109,55 per metrik ton jadi US$415 per metrik ton. Harga ini naik sampai 35,87 % dibanding dengan perdagangan awalnya.

Selanjutnya untuk kontrak Mei masih terkerek sampai 102,60 point dibanding kemarin jadi US$392 per metrik ton. Dalam kontrak perdagangan batu bara, perdagangan dalam 3 bulan ini sentuh harga paling tinggi dalam riwayat transaksi bisnis batu bara.

Tradingeconomics menjelaskan peningkatan paling tinggi ini terdaftar sesudah rangkaian ancaman dikasih ke Rusia karena agresinya ke Ukraina. Rusia sebagai produsen gas paling besar ke-2 di dunia.

Pemberian ancaman ini memunculkan ketidakjelasan dalam pengadaan suplai gas. Searah dengan itu, beberapa negara Eropa mulai ambil ancang-ancang untuk kembali memakai batu bara untuk sumber energi.

Jerman misalkan, siap membesarkan suplai batu bara untuk menyokong operasi pembangkit listrik. Disamping itu, Italia sudah umumkan untuk aktifkan kembali pembangkit listrik batu bara yang sudah ditutup. Di lain sisi, pasar Asia berebutan memperoleh suplai batu bara sesudah harga gas makin tidak teratasi.

Masalah suplai energi Rusia menggerakkan minyak naik sampai di atas US$100 per barel, sementara gas alam di Eropa naik nyaris 30 % jadi di atas €125 per megawatt-jam, catat laporan itu. Kenaikan harga ini mempunyai potensi tingkatkan devisa negara dari bidang batu bara. Pada 2021, penghasilan negara bukan pajak (PNBP) dari subsektor mineral dan batu bara sentuh Rp75,15 triliun atau capai 192,20 % dari sasaran. Tahun ini, Kementerian ESDM mengincar PNBP sejumlah Rp42,36 triliun.

Bikin Rekor Sejauh Periode

Harga komoditas batu bara semakin melesat sampai capai rekor selama hidup US$313 per metrik ton pada Selasa (2/3/2022). Peningkatan ini terjadi bersamaan ketidakjelasan suplai energi dan perselisihan Rusia – Ukraina di Eropa Timur..

Bursa ICE Newcastle menulis batu bara untuk kontrak Maret bertambah US$313 per metrik ton. Emas hitam alami kenaikan tajam sampai US$38,50 dibanding perdagangan awalnya. Dalam pada itu untuk kontrak April, batu bara alami pengokohan tajam sampai 53,95 point jadi US$305.45 per metrik ton dibanding hari kemarin.

Selanjutnya untuk kontrak Mei, harga komoditas itu bertambah tajam pada tingkat US$289,40 per metrik ton. Harga ini kuat sampai 55,90 point dibanding hari kemarin.

Peningkatan ini diperkirakan karena perselisihan berkelanjutan yang terjadi di antara Rusia dan Ukraina. Keadaan itu mengakibatkan suplai gas dari Rusia ke penjuru dunia macet. Ditambah, beberapa negara seperti Italia dan Jerman mulai membuat ancang-ancang berpindah memakai batu bara untuk sumber pembangkit listrik.

Tingginya keinginan tetapi tidak diimbangi dengan produksi membuat kenaikan harga tidak tertahan.

Berdasar data Minerba One Data Indonesia (MODI), produksi batu bara sejauh 2022 capai 70,71 juta ton. Dari jumlahnya ini, 10,78 juta ton di-export dan untuk lokal sejumlah 17,66 juta ton.

Updated: 3 Desember 2023 — 8:23 pm