Bupati Membuka Festival Seni Budaya Lundayeh

Mokapog – Bupati Malinau Wempi W Mawa buka kembali aktivitas Festival Seni dan Budaya Tradisi Dayak Lundayeh, di Pentas Padan Liu Burung (PLB), Senin (21/2/2022).

Menurut bupati, festival seni budaya ini memperlihatkan jika ada dua kekayaan yang berharga. Satu diantaranya budaya.

“Mengapa budaya? karena Malinau mempunyai budaya yang mengagumkan,” kata bupati, Senin (22/2/2022).

Disebutkannya, kekayaan budaya ini jadi modal khusus dalam mengenalkan Malinau dan mengusung ekonomi Malinau.

Bukan Hanya Tradisi Dayak Lundayeh

Bukan hanya tradisi Dayak Lundayeh, kata Bupati, warga tradisi yang lain bisa juga menyuguhkan budayanya di Pentas Padan Liu Burung ini.

Saya harap warga etnis suku Tidung dan Bulungan dapat tampil dan memberi peluang pada UMKM dari asal etnis untuk jualan, bebernya.

Ucapnya, Pentas Padan Liu Burung sebagai kebanggaan warga Malinau. Hingga bisa dipakai tidak cuma kesenian saja tetapi pentas budaya.

“Supaya pentas ini dapat semakin dioptimalkan kembali. Hingga warga bisa juga manfaatkan moment-event budaya dengan tampilkan produk lokalnya,” kata bupati.

Bupati menyebutkan, berdasar info dari panitia pelaksana, di tempat Lapangan Pro Sehat ini ada 20 unit UMKM dari etnis Dayak Lundayeh.

“Pasti ini dapat jual produk yang dipunyai. Apa lagi di tengah-tengah ekonomi yang susah sekarang ini,” ucapnya.

Aktivitas yang diadakan teratur tiap bulan nanti diharap bisa memberi ruangan ke warga dalam mengenalkan budaya masing-masing. “Terutamanya untuk angkatan muda,” katanya.

Dia juga menghargai atas hidangan seni yang diperlihatkan. “Saya berasa senang dan senang. Apa lagi menyaksikan anak-anak barusan. Maknanya telah bersatu dengan Budaya Lundayeh,” katanya.

Bupati masih tetap mengingati pada kondisi wabah, supaya warga patuhi prosedur kesehatan. “Saya harap warga masih tetap disiplin dan memakai masker sepanjang aktivitas berjalan tujuh hari di depan,” ujarnya.

Updated: 3 Desember 2023 — 7:42 pm