Fenomena Gaya Berbahasa Anak Jaksel

Mokapog – Peradaban manusia makin semakin berkembang cepat sampai sekarang ini, tehnologi juga makin hebat hingga manusia bisa berbicara secara mudah dari seluruh dunia untuk sama-sama tukar info. selain makin majunya perubahan jaman dan tehnologi, ada satu peristiwa asimilasi budaya yang terjadi karena dampak globalisasi.

Budaya dan rutinitas asing mulai masuk dan diterima oleh anak-anak muda Indonesia tanpa nya batas, mereka adopsi kebudayaan luar itu dan mereka aplikasikan di kehidupan mereka setiap hari. salah satupengaruh budaya asing yang sudah bersatu dengan anak-anak muda Indonesia ialah Bahasa, mode dan pola hidup.

Anak jaksel, ialah istilah yang dipasangkan ke anak-anak muda Ibu Kota yang kerap kongkow dan berkawan di daerah selatan kota Jakarta, anak jaksel ini sama dengan pola hidup atau lifestyle yang serba eksklusif, dimulai dari pola hidup, langkah kenakan pakaian, tempat kongkow sampai kendaraan-kendaraan yang mereka gunakan segalanya serba eksklusif seperti vokalis rapper dari Amerika, Travis Scott.

Langkah berlaku dan bicara merangkumun berlainan, kombinasi bahasa inggris dengan indonesia jadi opsi bahasa mereka untuk sama-sama berbicara, berlainan sama orang malaysia yang bicara dalam bahasa inggris bersatu melayu dengan dialek melayu yang paling kental, anak jaksel ini memakai dialek amerika seperti orang asing yang baru dapat belajar Bahasa Indonesia, Anak jaksel ini lebih condong berlaku individualis.

Peristiwa ini benar-benar unik tetapi mencelakakan, selain bahaya penggerusan sampai lenyapnya budaya asli Indonesia, cukup banyak banyak juga anak yang memaksa kondisi keluarganya, dengan keadaan hidup yang ngepas dan pola hidup yang serba eksklusif cukup banyak anak-anak muda di Jakarta Selatan ini yang telah banyak terbelit utang, dimulai dari pemakaian kartu credit sampai uang utang yang dipakai untuk beli Handphone terkini sampai mobil atau kendaraan bermotor modern.

Cukup susah memang mengatur pertemanan anak-anak muda di zaman perkembangan tehnologi semacam ini, tetapi balik lagi, peranan orangtua dan keluarga ialah benteng khusus untuk mendidik watak anak supaya tidak gampang terpengaruhi budaya-budaya asing.

Peristiwa Campur Aduk ‘Bahasa Anak Jaksel’

Beberapa saat terakhir, which is, basically, literally tiba-tiba terkenal dan jadi ‘bahasa anak Jaksel’ (Jakarta Selatan).

Pemakaian bahasa kombinasi ini diibaratkan dengan lokasi geografis Jakarta Selatan.

Sebetulnya kalimat ini ialah wujud kosakata dasar dan biasa dengan bahasa Inggris. Tetapi kalimat ini menjadi terkenal karena banyak digabung dalam bahasa Indonesia.

Pemerhati sosial budaya dari Kampus Indonesia Devie Rahmawati memandang peristiwa ini ada bukan tanpa argumen. Menurut Devie, menambah bahasa sebagai simbol hierarki yang memperlihatkan status sosial, pengajaran, dan kehormatan.

Devie menerangkan di zaman global ini, berbahasa Inggris yang disebut bahasa internasional sebuah kebenaran yang tidak dapat dijauhi. Tiap orang dituntut untuk dapat berbahasa internasional agar terkait dan bertransaksi dengan siapa di penjuru dunia.

Di Indonesia, Devie menyebutkan bahasa Inggris ini diterapkan dengan menambahkannya dalam bahasa ibu.

Dalam kerangka bahasa Indonesia, yang sangat menarik ialah realisasinya berbentuk bahasa campur sari atau ganda campuran, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, kata Devie saat terlibat perbincangan dengan CNNIndonesia.com.

Penyatuan dua bahasa ini, selanjutnya mengundang perhatian karena dipandang berlainan dari bahasa Indonesia yang benar dan baik.

Seirama dengan Devie, vlogger dan instagramer asal dari Amerika yang sekarang jadi guru bahasa Inggris Dennis mengutarakan jika sebetulnya pencampuran dua bahasa ini bukanlah hal yang aneh.

Itu terjadi dalam beberapa bahasa, seperti pada Amerika misalkan. Saya tiba dari keluarga turunan Kuba dan Amerika . Maka kami di dalam rumah sering bercakap dalam bahasa campur Spanyol dan Amerika. Kami mengatakan Spanglish, kata Dennis.

Positif-Negatif Bahasa Anak Jaksel

Sebagai salah satunya orang asing di Indonesia, Dennis tidak melihat pencampuran bahasa ini sebagai sebuah permasalahan besar.

Mereka melakukan untuk bergembira, lifestyle, pertemanan, agar kece, agar dipandang cool. Tetapi ini latih keberanian mereka untuk berbicara.

Dennis sendiri benarkan saat disentil masalah menambah dua bahasa ini punyai nilai positif. Satu diantaranya ialah tingkatkan keberanian untuk berbicara bahasa Inggris. Tidak dipungkuri, keberanian untuk berbicara bahasa asing sama orang asing tetap menjadi masalah khusus beberapa masyarakat. Umumnya mereka takut dengan gaya bahasa salah atau kosa kata yang terbatas.

Orang Indonesia cukup berani berbicara bahasa asing tetapi tetap lumayan jauh. Bahasa Inggris itu tidak semenyeramkan yang kamu berpikir, kata Dennis.

Jika ada kata yang keliru berbicara pada orang asing, orang asing tidak koreksi perkataan kamu, jika mereka mengulang perkataan kamu, karenanya maksudnya cuman untuk mengonfirmasi tujuan perkataan kamu apa sama yang saya tangkap?

Disamping itu, Devie menyaksikan pemakaian dua bahasa kombinasi ini memperlihatkan kekuatan berbahasa yang bagus. Ia menjelaskan beberapa riset yang menyebutkan pemakaian lebih satu bahasa memperlihatkan kekuatan multitasking atau kerjakan beberapa hal pada sebuah waktu.

Riset lain mendapati kekuatan lebih satu bahasa membuat seorang bisa putuskan opsi lebih logis. Study lain juga ungkap kuasai lebih satu bahasa membuat seorang lebih peka pada lingkungan.

Dibalik segi positif latih keberanian, pencampuran bahasa ala-ala bahasa anak Jaksel ini dianggap Dennis kurang lebih dapat memunculkan segi negatif, terutamanya bila dilihat dari segi orang asing di Indonesia.

Segi jeleknya, pencampuran bahasa ini secara tidak akan langsung membuat orang asing di Indonesia jadi malas belajar bahasa indonesia.

Mereka berasumsi, ah orang Indonesia saja mix berbicara gunakan bahasa inggris, jadi tidak permasalahan jika saya gunakan bahasa campur juga. Ya ada positif negatifnya.

Updated: 3 Desember 2023 — 8:10 pm