Kendurkan Zero-Covid, Covid-19 China Kembali Meledak

mokapog – Kota Beijing kembali dirundung peningkatan kejadian Covid-19. Hasilnya, ibukota China ini mesti ada di bawah kuncian ‘nol-Covid’, di mana jalanan jadi kosong melompong, pusat belanja sepi, serta masyarakat yang jaga jarak.

Satu minggu sesudah beberapa pimpinan mengendurkan ketetapan Covid yang batasi di negara tersebut, Beijing langsung dirundung peningkatan kejadian Covid yang penting.

Efek endemi di kota itu nampak di kawasan perbelanjaan papan atas Sanlitun di Selasa saat lalu. Dari sana, toko serta restaurant yang umumnya ramai tak miliki konsumen serta cuma tawarkan makanan untuk dibawa pulang.

Keadaan mirip berlangsung di semuanya Beijing. Kantor, toko, serta komune perumahan memberitahukan kekurangan staff atau penataan kerja yang berganti lantaran jumlahnya pekerja yang jatuh sakit lantaran virus. Saat itu, lainnya tinggal serta bekerja dari di dalam rumah biar tak terkena.

Seseorang buruh komune menjelaskan jika 21 dari 24 buruh di kantor komite lingkungannya di Beijing, yang bekerja mengoordinasikan persoalan serta kesibukan perumahan, jatuh sakit dalam sekian hari paling akhir.

“Lantaran mayoritas atasan kami terkena, sedikit tugas yang dikasihkan ke kami,” kata pekerja itu, Sylvia Sun, dilansir news today CNN International.

“Acara (biasa), khotbah, atraksi, kesibukan orang tua-anak jelas akan tidak diselenggarakan.”

Di Rabu, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) berserah untuk lacak seluruh kejadian Covid anyar, serta memberitakan jika infeksi tanpa tanda-tanda tak lagi ditempatkan dalam perhitungan kejadian harian.

“Tidak bisa untuk secara presisi mengenal jumlah sesungguhnya dari infeksi tanpa tanda-tanda,” kata NHC dalam pernyataan, mengambil pengurangan tingkat pengecekan sah.

Covid China Mencapai 2.000 kasus per Hari

Faksi berkekuatan di Rabu pagi memberitahukan 2.249 kejadian Covid punyai gejala secara nasional untuk hari kemarin, 20% salah satunya teridentifikasi di ibukota. Beberapa angka itu dipandang dikuasai oleh pengurangan pengecekan. Tetapi jumlah kejadian keseluruhannya di ibukota China dapat berulang-kali semakin tinggi dari yang terdaftar.

Rumah sakit besar kota sudah mendata 19.000 pasien dengan tanda-tanda flu dari 5 sampai 11 Desember, lebih pada 6x lipat dari minggu awal kalinya, kata seseorang petinggi kesehatan.

Banyaknya pasien yang berkunjung klinik demam 16 kali makin banyak di Minggu dibanding minggu awal kalinya. Di China, di mana tak ada metode perawatan primer yang kuat, berkunjung rumah sakit merupakan hal umum untuk penyakit gampang.

Sun Chunlan, petinggi tinggi China yang bertanggung-jawab atas perlakuan Covid, menyebutkan sampai kini cuma ada 50 kejadian kronis serta krusial di rumah sakit, yang mayoritas miliki keadaan kesehatan yang memicunya.

Setelah ketentuan tegas ‘Zero-COVID’ ditarik, China sekarang di terpa kenaikan kejadian COVID-19. Mobil mayat yang mengusung mayat berbaris masuk krematorium khusus pasien COVID-19. Saat itu, beberapa buruh di beberapa rumah duka bekerja lebih repot dibandingkan umumnya.

Dalam sekian hari paling akhir, Beijing dihajar penebaran model Omicron yang menebar dengan benar-benar cepat. Rumah duka serta krematorium di semuanya kota dengan penduduk 22 juta sekarang berusaha lantaran sejalan tingginya keperluan servis, banyak buruh serta penyetir dikatakan positif COVID-19.

Mulai sejak 7 Desember, terhitung mulai sejak ketentuan tegas ‘Zero-COVID’ ditarik, China belum dengan cara resmi memberitahukan kejadian kematian karena COVID-19. Ingat, ketentuan tegas itu ditarik lantaran banyak protes masyarakat pada prosedur perlakuan COVID-19 yang dianggap terlampau keras.

Kematian Diramalkan Jangkau 1 Juta Kejadian

Suatu instansi analisis yang berbasiskan di AS menjelaskan di minggu ini jika efek ledakan kejadian COVID-19, China dapat mendata lebih satu juta orang wafat di tahun 2023.

Dilansir dari Reuters, di Sabtu sore, ada kira-kira 30 mobil mayat stop di jalan masuk tuju rumah duka Dongjiao, ialah krematorium yang ditujukan pasien COVID-19 di Beijing. Salah satunya, ada ambulans dengan mayat terbungkus sprei di bagasi terbuka, yang selanjutnya diangkut oleh buruh kenakan seragam hazmat untuk dipindah ke tempat penyiapan menanti kremasi.

Selanjutnya di Rumah Duka Huairou, seseorang staff memberitahukan mayat diletakkan waktu 3 hari saat sebelum bisa dikremasi.

“Anda dapat bawa mayat kesini sendiri, beberapa waktu terakhir repot,” ungkap staff itu.

Amerika Serikat Siap Memberikan Bantuan Ke China

Amerika Serikat mengeklaim siap menolong China dengan apapun di saat Negeri Gordin Bambu dirundung kenaikan Covid-19 sampai tembus 2.000 kejadian di minggu ini.

“Kami sudah menyatakan jika kami sudah siap menolong dengan apapun yang menurutnya dapat diterima,” kata jubir keamanan nasional AS, John Kirby, di Rabu, seperti dilansir Reuters.

Kirby tawarkan kontribusi ini sesudah China memberitahukan 2.249 kejadian Covid-19  pada 24 jam sampai Rabu.

“Wabah serius sedang mengecamuk,” ujar Kirby.

Dalam hari yang serupa, perusahaan farmasi China, Meheco Kelompok Co LtD, serta perusahaan farmasi AS, Pfizer, tanda tangani perjanjian untuk mengimpor serta menyalurkan pil Covid, Paxlovid, di China.

Disamping itu, Pfizer sudah bermufakat dengan perusahaan farmasi lain, Zhejiang Huahai, untuk membuat Paxlovid di China. Obat itu nanti diperuntukkan untuk pasien Covid di Negeri Gordin Bambu.

Awal kalinya, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, menjelaskan petinggi China serta AS mengkaji ketidakcocokan ke-2  negara dalam menanggulangi Covid-19.

Tetapi, ia tidak memberi data selanjutnya siasat Covid-19 yang mana mereka ulas.

“Saya ingin memberikan peluang untuk kami [pemerintah AS] untuk dapat mengerjakan pembicaraan yang peka lewat aliran diplomatik. Kami akan memandang bagaimana hasil pembicaraan itu,” kata Sullivan.

Kejadian Covid di China naik sesudah mereka mengendurkan ketentuan penjagaan infeksi virus corona di tengahnya penekanan penduduk.

Komisi Kesehatan Nasional (NHC) mengatakan test PCR massal akan dikurangkan. Mereka juga mengaplikasikan isolasi mandiri untuk pasien positif Covid-19 yang punyai gejala sedang serta tanpa tanda-tanda.

Pemerintahan mengambil persyaratan negatif Covid-19 dalam kurun waktu 48 jam untuk eksekutor perjalanan antara propinsi.

Sesudah kelonggaran itu, kejadian Covid memanglah naik. Tetapi, faksi berkekuatan memberitahukan sebagian besar kejadian itu sesungguhnya punyai gejala gampang atau tanpa tanda-tanda.

Updated: 5 Desember 2023 — 4:34 pm