Adat Unik yang Cuma Dapat Diketemukan di Indonesia

mokapog – Tentu sudah mengetahui jika Indonesia sebagai negara kepulauan yang banyak memiliki etnis, suku, dan keyakinan. Maka tidak salah jika dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia mempunyai bermacam adat unik dan seni budaya yang berbeda setiap wilayah. Tradisi-tradisi ini masih dijaga sampai saat ini, jadi Anda masih tetap dapat menyaksikan bagaimana adat ini hidup bersebelahan dengan warga.

1. Ritus Tiwah – Kalimantan tengah

Di Kalimantan tengah ada adat khusus yang sudah dilakukan untuk orang yang telah lama wafat. Upacara Tiwah ini biasa dilaksanakan oleh suku Dayak untuk pengiriman tulang orang yang telah wafat ke sebuah rumah yang disebutkan Sandung. Ritus ini mempunyai tujuan untuk melempengkan perjalanan roh ke arah Lewu Tatau atau surga. Disamping itu ritus unik ini mempunyai tujuan untuk melepas kemalangan untuk keluarga yang telah ditinggal.

2. Adat Potong Jemari – Papua

Adat yang termasuk berlebihan ini telah banyak ditinggal oleh suku Dani. Potong jemari ialah adat untuk memberikan duka cita karena ditinggalkan oleh bagian keluarga. Untuk suku Dani jemari memiliki makna yang lebih dalam, dilambangkan sebagai wujud kerukunan, kebersatuan, dan kemampuan pada diri manusia atau sebuah keluarga.

3. Gigi Lancip Suku Mentawai – Kalimantan

Untuk suku Mentawai wanita yang elok harus penuhi tiga persyaratan. Pertama, telinganya yang panjang. Ke-2 , badannya dihias titi atau tato. Ke-3 , giginya yang lancip. Adat untuk meruncingkan gigi ini dipercaya akan menambahkan kecantikan si wanita.

4. Kebo-keboan – Banyuwangi

Ritus yang diselenggarakan satu tahun sekali ini selalu diselenggarakan tiap tanggal 10 Suro atau 10 Muharam di dusun Alasmalang, Singojuruh, Banyuwangi. Upacara ini mewajibkan beberapa laki – laki berhias jadi kerbau dan berkorban untuk bajak sawah. Sesudah bajak sawah kebo – keboan ini diarak melingkari dusun dibarengi karnaval kesenian rakyat. Ritus kebo – keboan ini mempunyai tujuan untuk minta hujan saat musim kemarau.

5. Adat Beradu Betis – Sulawesi Selatan

Di Indonesia yang mayoritas masyrakatnya ialah petani memiliki banyak adat untuk mensyukuri musim panen. Satu diantaranya di Desa Paroto, Dusun Sanaeko, Barebbo, Bone, Sulawesi Selatan yang lakukan adat beradu betis. Unik kan? Adat ini dilaksanakan melalui permainan Malanca. Pokoknya beberapa pemuda harus keluarkan kemampuannya supaya bisa ikuti adat beradu betis ini.

6. Adat Penyemayaman Suku Minahasa – Sulawesi Utara

Suku Minahasa mempunyai ritus penyemayaman yang unik dan berbeda dari adat yang lain. Suku Minahasa memosisikan mayat duduk sekalian merengkuh kakinya tidak dalam sikap tidur. Adat penyemayaman semacam ini menurut keyakinan menyimbolkan kondisi suci dan bawa kebaikan. Selainnya harus dalam sikap duduk, posisi arah mayat harus menghadap ke utara. Ini dikarenakan oleh narasi turun-temurun dari leluhur orang Minahasa.

7. Tabuik – Sumatera Barat

Tabuik ialah bahasa Arab yang mempunyai makna kata tabut atau mengarak. Adat ini dilaksanakan oleh warga di Pantai Barat, Sumatera Barat yang diadakan secara turun turun. Upacara tabuik ini diadakan tiap hari Asyura yang jatuh di tanggal 10 Muharram. Upacara adat ini jadi lambang dan wujud gestur rasa duka yang dalam dan rasa hormat umat Islam di Pariaman terhdapat cucu Nabi Muhammad SAW.

8. Dugderan – Semarang

Adat yang telah ada dari dulu ini ialah pertanda jika bulan puasa sudah tiba. Warak ngendok ini ialah bintang buatan yang memiliki tubuh kambing, berkepala naga dan mempunyai kulit sisik emas.

9. Bakar Tongkang – Riau

Etnis Tionghoa yang tinggal di Bagansiapiapi, Riau selalu melangsungkan ritus bakar tongkak yang dikerjakan tiap bulan Juli. Menurut keyakinan ritus ini telah dilaksanakan oleh nenek moyang mereka dengan arah berkemauan tidak untuk kembali lagi ke tempat asalnya. Arti yang lain ialah upacara peringatan dewa laut Ki Ong Ya dan Tai Su Ong yang dilukiskan sebagai dewa dua segi.

10. Batombe – Sumatera Barat

Berpantun menjadi satu diantara ciri-ciri orang Indonesia. Di Sumatera Barat ada adat berpantun, awalannya batombe ialah adat yang umum dilaksanakan saat membuat rumah gadang. Pada dasarnya adat ini ingin melipur orang yang bekerja supaya lebih bersemanagt. Selainnya berpantun, batombe mewajibkan beberapa pemainnya untuk menari.

11. Brobosan – Jawa

Brobosan yang memiliki makna menerobos ini dilaksanakan saat upacara kematian. Saat sebelum mayat dibawa ke makam, umumnya beberapa keluarga paling dekat lakukan adat brobosa. Ini dipercayai supaya keluarga yang ditinggal lupakan duka cita dan jadi wujud penghormatan paling akhir ke almarhum.

12. Tatung – Singkawang

Adat tatung ini selalu diselenggarakan di kota Singkawang mendekati Cap Go Meh. Dalam pawai yang diselenggarakan benar-benar semarak ini beberapa tatung akan tahan pada beberapa benda tajam, jadi sepanjang parade tatung akan lakukan peragaan seperti debus.

13. Pasola – Nusa Tenggara Timur

Pasola sebuah adat yang sudah dilakukan satu tahun sekali oleh masyarakat Daerah Kodi, Daerah Lamboya, Daerah Wanokaka, dan Daerah Garoa di daerah Sumba Barat. Adat berbentuk beradu kecakapan memakai kuda dan lembing ini sebagai pucuk acara dari Acara pesta Tradisi Nyale yang sudah dilakukan untuk meminta restu pada dewa dan leluhur mendekati musim panen datang. Dalam penerapan Pasola, dua “Kesatria Sumba” akan tunggangi kuda dan serang keduanya memakai tongkat kayu.

14. Seba – Banten

Suku Baduy terkenal sebagai suku yang tutup diri dari dunia luar dan masih menjaga kearifan lokal leluhur di zaman kekinian ini. Walau demikian, ada saatnya beberapa ribu orang Baduy keluar dusun dan jalan kaki sampai nyaris 100 km untuk memberi hasil panen ke Ibu Besar dan Bapak Besar yang berada di kota Serang. Yang diartikan dengan “Ibu dan Bapak Besar” ialah Bupati Lebak dan Gubernur Banten. Adat Seba ini dilaksanakan oleh Suku Baduy untuk jaga persaudaraan dan bentuk pernyataan sukur ke pemerintahan di tempat seperti sebuah upeti yang diberi pada kerajaan.

15. Ma’nene – Toraja, Sulawesi Selatan

Masyarakat di Kabupaten Toraja mempunyai sebuah ritus unik yang dinamakan Ma’Nene. Ritus sebagai daya magnet beberapa pelancong untuk bertandang ke Tana Toraja ini dilaksanakan dengan keluarkan jasad bagian keluarga dari penyemayaman, lalu jasad itu dibikin bersih dan ditukar bajunya. Seringkali jasad-jasad ini dibalut dengan serangkaian baju yang komplet mulai dari jas untuk jasad pria, dan gaun untuk jasad wanita.

Updated: 5 Desember 2023 — 2:45 pm