Asal Saran Budaya dan Perubahan Antropologi

mokapog – Dalam pelajari asas-asas dan ruang cakup antropologi, selainnya ketahui fase-fase perubahan pengetahuan antropologi. Antropologi saat ini, pengetahuan ilmu sisi dari antropologi, jalinan di antara antropologi sosial dan seni budaya, dan sistem ilmiah dari antropologi. Tetapi yang ingin saya ulas di sini asal mula “budaya” dan perubahan antropologi.

1. ASAL USUL BUDAYA

Budaya atau kebudayaan datang dari bahasa Sansekerta yakni buddhayah, yang disebut wujud jamak dari buddhi (budi atau akal) disimpulkan sebagai beberapa hal yang terkait dengan budi dan akal manusia. Dengan bahasa Inggris, kebudayaan disebutkan culture, yang dari kata Latin Colere, yakni memproses atau kerjakan. Dapat disimpulkan sebagai memproses tanah atau bertani.

Kebudayaan bisa disimpulkan sebagai keseluruhnya pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang dipakainya untuk pahami dan menginterpretasi lingkungan dan kisah hidupnya, dan jadi dasar untuk kelakuannya. Satu kebudayaan ialah punya bersama anggota satu warga atau satu kelompok sosial, yang ditebarkan ke anggota-anggotanya dan diturunkan ke angkatan selanjutnya lewat proses belajar dan dengan memakai simbol-simbol yang diwujudkan berbentuk yang terkatakan atau yang tidak (termasuk beragam perlengkapan yang dibikin oleh manusia).

Dan dengan begitu, tiap anggota warga memiliki satu pengetahuan berkenaan kebudayaannya itu yang bisa berbeda dengan anggota-anggota yang lain, disebabkan karena pengalaman dan proses belajar yang lain dan karena lingkungan-lingkungan yang mereka temui tidak selama-lamanya sama. Timbulnya budaya dikuasai karena ada sebuah hubungan. Adapun persyaratan berlangsungnya hubungan adalah:

– Ada contact sosial

Dapat disimpulkan contact memiliki arti bersama – sama sentuh. Dalam artian sosiologis, contact sebagai tanda-tanda sosial . Maka, contact sosial sebagai tindakan pribadi atau barisan berbentuk kode yang bermakna untuk sang aktor dan sang yang menerima, dan sang yang menerima membalasnya tindakan itu dengan reaksi. Kita bisa juga membandingkan contact dengan, karakter, wujud, dan tingkat hubungan.

– Komunikasi

komunikasi ialah perlakuan seorang sampaikan pesan pada seseorang dan seseorang itu memberikan tafsir atas signal itu dan merealisasikannya dalam sikap. Dari rincian di atas, terlihat jika komunikasi hampir serupa dengan contact. Tetapi, ada contact belum pasti memiliki arti terjadin komunikasi. Komunikasi menuntut ada pengetahuan arti atas satu pesan dan arah bersama di antara masing – masing faksi. Dalam berbicara kita mengenali 4 elemen yakni pengirim, yang menerima, pesan, dan operan balik (masukan).

2. PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI

Adapun opini jika timbulnya antropologi mengakibatkan ‘Rasisme’. Saat sebelum ketahui kenapa ada opini itu sebaiknya kita ketahui apakah itu ‘Rasisme’. Menurut Wikipedia Rasisme ialah satu mekanisme keyakinan atau doktrin yang mengatakan jika ketidaksamaan biologis yang menempel pada ras manusia tentukan perolehan budaya atau pribadi – jika satu ras tertentu lebih perkasa dan mempunyai hak untuk atur ras yang lain.

Bicara mengenai timbulnya antropologi itu mengakibatkan rasisme karena dalam makna tertentu, praktek antropologi diawali demikian manusia mulai berpikir mengenai warga dan keyakinan-keyakinan mereka, dan dengan sadar memilih untuk membandingan diri sendiri dengan warga-masyarakat yang lain berkontak sama mereka.

Pakar riwayat Yunani, Herodotus (484-425 SM) habiskan sekian tahun untuk lakukan perjalanan di Asia, Mesir dan Yunani, dan tuliskan deskripsi terinci mengenai baju, panen, etiket dan ritus dari beberapa orang yang dia temui. Ibn Khaldun (13326-1406) ialah seorang pakar politik dan riwayat yang tinggal sekian tahun. Dia hasilkan kreasi ilmiah yang mengagumkan, karena mengategorikan beberapa orang yang dilihatnya jadi dua golongan masyarakat, yakni suku Bedouin yang dipandang liar, nomaden dan agresif, dan masyarakt kota yang tinggal, berpendidikan dan terkadang korup, yang gantungkan hidup mereka pada pertanian lokal.

Dan karena ada ketidaksamaan-perbedaan tersebut mengakibatkan Rasisme. Sebagai warga yang hidup di masa sekarang kita tidak bisa menghindar yang bernama rasisme. tapi jadi orang Indonesia dan berdasar etika pancasila sebaiknya kita mengimplementasikan sila ketiga pancasila yakni “Persatuan Indonesia”.

Updated: 5 Desember 2023 — 2:46 pm