Budaya dan Media Populer Sebagai Cara Mengenalkan Budaya Indonesia

mokapog – Beberapa pertanyaan itu bila dipikir kembali akan memberi bila budaya Indonesia saat ini dalam persoalan, dan ini bukanlah rahasia kembali. Minat akan budaya Indonesia makin hari makin luntur dan semakin lama akan musnah tertelan zaman.

Perlu ditanyakan apa yang membuat negara yang kita cintai ini, negara Indonesia itu unik. Sebagian orang akan menjawab berkenaan kekayaan alamnya; ada pula yang akan menjawab karena keindahaan pulau dan lautannya; peluang ada pula yang akan menjawab sesungguhnya lokasinya yang penting. Beberapa pengakuan di atas itu benar, tetapi, dalam penilaian saya, saya berpikir yang membuat Indonesia unik adalah keberagamannya.

Indonesia itu terdiri dari beberapa ratus suku, bangsa, dan ras yang bersatu, maka dari itu, Indonesia itu kaya keberagaman seni budaya. Dalam kata lain, budaya sebagai identitas dari negara Indonesia. Dalam kata lain, bila budaya itu luntur karenanya identitas bangsa kita akan luntur. Sampai penting untuk kita untuk menjaga budaya, bukan hanya segi sentimental, tetapi dari segi fungsional juga. Jawabannya simpel, dengan kobarkan minat anak muda dan memperkenalkan budaya Indonesia ke bangsa lain. Tetapi, walaupun jawaban dari persoalan ini itu simpel, realitasya dalam praktik ini adalah hal yang sulit.

Karena kemudahan ini, anak muda Indonesia tumbuhkan rasa ketertarikan pada budaya asing yang karena oleh rasa ingin kenali mereka. Budaya asing yang disukai oleh anak muda ini disebut budaya populer. Budaya populer sebagai barisan ide, kejadian, dan pemikiran yang ditetapkan secara tidak sah dan universal. Budaya populer ini ada turuti arus khusus yang membuat suatu kejadian yang bernama trend.

Saat membuat rasa cinta budaya Indonesia ke anak muda kita dapat menggunakan rasa ketertarikan mereka pada budaya populer untuk membuat mereka tertarik dengan budaya Nusantara. Strategi yang kita akan gunakan di sini adalah akulturasi budaya Indonesia dengan budaya populer.

Akulturasi adalah penggabungan dua budaya atau lebih dengan arah untuk menjadikan satu kedua budaya itu untuk membikin budaya baru. Dengan budaya baru ini kita dapat menarik perhatian anak muda untuk dalami budaya Indonesia. Tetapi, ini tidak semudah itu. Sebelum kita berpikir berapa banyak anak muda akan mulai tertarik sama budaya lokal, kita harus kenali risiko dari strategi ini.

Risiko dari risiko ini adalah Asimilasi budaya Indonesia dengan budaya populer. Asimilasi sebagai penggabungan dua budaya atau lebih yang akan meninggalkan satu diantaranya budaya yang kuasai. Asimilasi budaya Indonesia pada budaya populer bisa menghilangkan nilai-nilai yang dimiliki budaya Indonesia.

Setelah kita kenali strategi dan kekurangannya kemudian cara penyebarannya. Di masa globalisasi ini lebih banyak media yang bisa digunakan sebagai alat penyebaran budaya dan nilai-nilai lokal. Dalam penyebaran ini, untuk tambahkan minat anak muda akan budaya lokal kita perlu menggunakan media populer.

Contoh yang paling saya sukai di sini dan yang membuat saya tentukan topik ini adalah medley yang dibuat oleh Hololive.id. Saya memberikan perumpamaan ini bukan hanya karena bias, saya benar-benar terasa bila medley itu sebagai contoh budaya Indonesia yang dialkuturasi dengan budaya populer yang benar.

Kenapa demikian? Medley itu berisi barisan lagu daerah yang menjadi satu dan diaransemen sampai membuat melodi yang modern dan menarik. Medley itu diupload di Youtube apabila pembaca membaca komentar dari netizen, pembaca akan merasakan beberapa orang yang tertarik akan beberapa lagu daerah itu. Banyak komentar itu berisi orang luar dan dalam negeri mengulas beberapa lagu daerah itu dan artinya.

Bila dikerjakan secara betul, akulturasi itu dapat mengundang diskusi dari orang luar dan dalam negeri. Diskusi di sini adalah langkah khusus untuk hidupkan rasa cinta budaya dalam negeri untuk orang dalam dan luar negeri.

Updated: 5 Desember 2023 — 2:26 pm