mokapog – Keberagaman budaya di Indonesia jadi daya magnet tertentu untuk pelancong luar negeri (wisman). “Nyaris 40 % wisman asal Eropa tiba ke Indonesia karena tertarik sama keberagaman adat dan budaya.
” kata bekas Wakil Menteri Pengajaran dan Kebudayaan sekalian Guru Besar Arsitektur Fakultas Tehnik Kampus Gadjah Mada Wiendu Nuryanti pengakuan itu dia berikan dalam seminar online bertema Restart in Indonesia Travel to Our World Heritage Sites. Khusus pelancong asal Jerman, ikat Wiendu, banyak dari mereka yang bertandang ke Indonesia lebih satu kali dengan arah tidak cuma Bali. “Keberagaman seni budaya di Indonesia ialah kebanggan tertentu untuk kita dan jadi kemampuan menyongsong kehadiran wisatawan ke Indonesia,” tambah ia.
Permudah akses wisman Eropa
Dalam pada itu, Direktur Eropa II Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Hendra Halim menjelaskan jika faksinya memiliki komitmen menolong lebih memajukan bidang pariwisata di Indonesia. Satu diantaranya dengan usaha merealisasikan dengan membuat jaringan penerbangan langsung dari Eropa ke Indonesia. “Sekarang ini, kami masih usaha mempelajari penerbangan langsung dari Eropa, khususnya Jerman ke Indonesia untuk tingkatkan sambungan pernerbangan,” kata Hendra. Dia meneruskan, penerbangan langsung semacam itu diharap bisa tingkatkan kehadiran wisman dari Eropa ke Indonesia.
Kekayaan rekreasi budaya di Jawa tengah dan Yogyakarta
Direktur Marketing PT. Taman Rekreasi Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Hetty Herawati, dalam peluang yang serupa, menjelaskan, Yogyakarta dan Jawa tengah tidak cuma berpotensi rekreasi alam saja. Tetapi mempunyai daya magnet dari segi kebudayaan. “Ada beberapa keraton dan candi yang ada di Yogyakarta dan Jawa tengah. Disamping itu, kita punyai hasil kerajinan tangan dan kesenian tradisionil yang unik dan menarik untuk pelancong,” kata Hetty. Hetty memberikan contoh kekuatan rekreasi yang berada di Candi Prambanan yang diatur oleh PT. TWC. Misalkan di Candi Prambanan, pelancong bisa juga nikmati atraksi Sendratari Ramayana Prambanan saat malam hari. “Disamping itu, pelancong bisa juga rasakan pengalaman bagaimana rasanya jadi seorang arkeolog dalam mengonservasi warisan riwayat Candi Sewu lewat paket junior archaeologist yang kami siapkan,” ucapnya.
Hetty mengutarakan, tempat rekreasi seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan sudah mengaplikasikan prosedur kesehatan berbasiskan CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability). “Di periode penutupan pada Maret sampai Juni 2020, kami selalu lakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan di lokasi tujuan rekreasi,” ucapnya. Selainnya mengaplikasikan prosedur kesehatan, faksinya memberi training untuk staff kami mengenai prosedur kesehatan. “Kami minta supaya pengunjung untuk patuhi prosedur kesehatan berbasiskan CHSE,” ucapnya.
Musik Tradisionil Jawa tengah
Salah stu daya magnet dari kekuatan yang dipunyai wilayah rekreasi Jawa tengah yang cukup dikenali dengan alat musik tradisionilnya. Alat musik trdisional Jawa tengah yang dikenali lumayan luas satu diantaranya ialah Gamelan Jawa yang disebut gabungan dari saron bonang, kendang, gong, gambang, siter, dan ada banyak kembali. Musik yang dibuat dari beberapa alat musik tradisionil ini secara umum memiliki irama halus. Mengenali Musik Tradisionil Jawa tengah dari jarak dekat bisa kita kerjakan secara berkunjung tempat rekreasi budaya yang ada di sertiap wilayah yang ada di Propinsi Jawa tengah.
Seni Tari Jawa tengah
Dalam seni tari yang ada di Jawa tengah, kita akan ketahui 3 tipe tarian, yakni tari Classic seperti Tari Bedhaya, Tari Gambyong, Tari Srimpi daln lainnya. Dan untuk Tari Tradisionil seperti tari kuda lumping dan lainnya; dan untuk tari kreativitas baru seperti tari tarian parjurit, ronggeng dan ali-lain. Ada beberapa seni tari yang ada di Propinsi Jawa tengah, di mana tiap kesenian tari itu sebagai kekuatan daya magnet rekreasi yang bisa diperkembangkan dan sang tonton oleh beberapa pelancong lokal atau mancanagera yang berkunjung di wilayah Jawa tengah.
Jika kita berkunjung Propinsi Jawa tengah, kita bisa melihat sebuah fenomena dunia yakni Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Jika kita mempunyai jiwa penjelajahan kita bisa mengeksploitasi warisan riwayat periode lalu di Museum Manusia Purba Sangiran di Solo, Lawang Sewu dan Kota Lama yang disebut objek rekreasi yang ada di tempat rekreasi Kota Semarang.