Mempelajari Suku Minang, dari Tradisi dan Budaya sampai Keseniannya

mokapog – Warga suku minang sebagai sisi dari Deutro Melayu (Melayu Muda) yang lakukan migrasi dari China Selatan ke pulau Sumatera pada 2.500-2.000 tahun lalu. Suku Minang juga pada akhirnya jadi pemukim di daerah Sumatera Barat.

Agama yang diyakini suku Minang ialah Islam. Jika ada rakyat suku Minang yang keluar agama Islam karena itu dia tak lagi dipandang seperti sisi dari suku Minang.

Bahasa suku Minang sendiri mendapatkan dampak dari banyak bahasa. Salah satunya datang dari bahasa Sanskerta, Arab, Tamil, dan Persia. Dampak bahasa itu selanjutnya diserap ke bahasa Minang tersebut.

Bukti dampaknya dapat disaksikan dari kosakata bahasa Sanskerta dan Tamil yang ditemui dalam beberapa prasasti di Minangkabau. Prasasti tercatat memakai beragam jenis aksara seperti Dewanagari, Pallawa, dan Kawi.

Tradisi dan Budaya Suku Minang

Ada tiga pilar yang membuat dan jaga kesatuan seni budaya tradisi istiadat suku Minang.Ke-3 pilar itu ialah alim ulama, cerdas pintar, dan ninik mamak. Tiga pilar ini dikenal juga dengan istilah Tungku Tigo Sajarangan.

Dalam warga Minangkabau yang demokratis dan corak egaliter, semua masalah warga dimusyawarahkan oleh ke-3 elemen itu dengan mufakat. Tradisi dan budaya suku Minang tergantung pada tiga pilar itu.

Salah satunya keunikan suku Minang adalah rumah adatnya, yakni rumah gadang. Disamping itu pakaian tradisi Minangkabau cukup terkenal bernama baju Bundo Kanduang atau disebutkan dengan Limpapeh Rumah Yang Gadang

Selainnya rumah, suku minang sama dengan baju adatnya yang unik namanya Baju Bundo kanduang. Baju tradisi ini dikenai oleh golongan wanita yang sudah menikah. Dan untuk golongan pria dikenali bernama Deta.

Tetapi baju tradisi suku Minang kenyataannya ada lebih satu bagus untuk pria atau wanita. Apa sajakah? Berikut daftar selengkapnya.

Pakaian Tradisi Minangkabau Wanita

1. Pakaian Limpapeh Rumah Yang Gadang

Limpapeh sendiri maknanya rumah. Baju ini mempresentasikan wanita Minangkabau yang berperanan sebagai tiang kuat alam rumah tangga.

2. Tingkuluak

Tingkuluak sebagai penutup kepala yang memiliki bentuk seperti kepala kerbau. Penutup kepala ini dibuat dari kain selendang dan dikenai setiap hari saat upacara tradisi tertentu.

3. Baju Batabue

Pakaian batabue ialah pakaian tradisi minangkabau yang berwujud pakaian kurung dengan hiasan taburan pernik benang emas. Pakaian ini biasa ditemui dengan 4 warna, yakni merah, hitam, biru, dan lembayung.

Pakaian Tradisi Minangkabau Pria

1. Deta

Deta ialah penutup kepala yang dibuat dari kain warna hitam gelap dan dililitkan untuk membikin keriput. Deta diperbedakan berdasar penggunaannya seperti deta raja, deta saluak, deta ameh, dan deta cilieng manurun.

2. Baju

Pakaian biasanya memiliki warna hitam dan dibuat dari kain beludru. Warna hitamnya sendiri menyimbolkan mengenai arti kepimpinan.

3. Sarawa

Sarawa ialah celana untuk penghulu yang warna hitam. Celana ini mempunyai ukuran besar di bagian betis dan paha. Ukuran dari celana ini menyimbolkan seorang pimpinan berjiwa besar dalam melakukan pekerjaannya.

Updated: 5 Desember 2023 — 11:54 am