Mengenal Kebudayaan Suku Jawa

mokapog – Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikenal oleh seluruh dunia sebagai negara dengan kebudayaan dan suku yang berbagai.

Nah, kali ini mokapog ingin mengajak kamu mengenal satu seni budaya diantaranya suku asli Indonesia, yaitu suku Jawa. Suku Jawa ialah suku di Indonesia yang meliputi masyarakat dari Jateng, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

1. Kekhasan Suku Jawa

Masyarakat Suku Jawa dikenal karena keramahannya pada sebagian orang asing. Apa kamu kenali filosofi hidup yang digunakan masyarakat di sana?

Sebelum kenalinya, kamu perlu ketahui apa artinya filosofi hidup terlebih dahulu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, filosofi atau filsafat mempunyai makna teori yang memacu alam pertimbangan atau satu kegiatan.

Sementara filosofi hidup mempunyai makna teori yang memacu alam pertimbangan manusia atau satu kegiatan sejauh lalui hidup. Nah, orang Jawa memegang tabah filosofi hidup saat jalankan kehidupan dalam warga. Berikut contoh filosofi hidup yang terkuat di kehidupan masyarakat Jawa.

– Narimo ing Pandum

Narimo ing Pandum mempunyai makna ‘menerima bagiannya masing-masing’. Ini berkaitan dengan masyarakat Jawa bersyukur pada suatu hal yang telah ada dan dikasih oleh Tuhan Yang Maha Esa.

– Memayu Hayuning Bawana

Memayu Hayuning Bawana sebuah falsafah hidup atau pandangan hidup masyarakat Jawa saat jalankan kehidupan di alam. Menurut Suwardi Endraswara (2016:17) dalam bukunya yang dengan judul Memayu Hayuning Bawana menjelaskan bila arti falsafah Memayu Hayuning Bawana adalah hubungan manusia dan alam.

Sementara menurut Koentjaraningrat, Memayu Hayuning Bawana adalah percantik keindahan dunia. Ini berkaitan dengan manusia menjaga alam sekitar, agar apa yang ‘ditanam’ dapat menghasilnya ‘buah’ yang baik. Semakin kita ketahui akan tanggung-jawab menjaga dan melestarikan lingkungan alam yang kita tinggali, karenanya alam akan memberikan hal baik ke manusia.

2. Tarian Daerah

Tarian dari suku Jawa berbagai. Ada Tari Gambyong dari Jateng, Tari Serimpi dari Yogyakarta, dan Reog dari Jawa Timur. Tari Serimpi yaitu tari classic Yogyakarta yang selalu ditarikan oleh 4 penari, karena kata srimpi adalah sinonim bilangan 4.

Menurut Kanjeng Brongtodiningrat, skema penari Serimpi melambangkan empat mata angin atau empat komponen dari dunia, yaitu : (1) Grama (api), (2) Angin (udara), (3) Toya (air), (4) Bumi (tanah). Sementara Tari Gambyong dari Jateng memiliki makna menunjukkan kecantikan dan kelembutan wanita Jateng. Sementara Reog dari Jawa Timur yang terkenal dengan properti tari berwujud samaran Singa Barong yang beratnya raih 50 kg.

3. Bahasa yang Digunakan

Masyarakat Jawa menggunakan bahasa Jawa untuk bicara dengan sama orang Jawa di kehidupan tiap hari. Setiap daerah memiliki dialek bahasa Jawa lainnya. Dialek bahasa Jawa dari Jateng memiliki ketidaksesuaian dengan dialek bahasa Jawa dari Jawa Timur. Ada berbagai panggilan bahasa Jawa lainnya dari setiap daerah, lo, kawan-kawan.

Misalnya bahasa Jawa Ngapak yang biasa digunakan masyarakat dari Cilacap, Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara. Bahasa Jawa dari kawasan Jawa Timur berbeda dialek dengan bahasa Jawa Ngapak, atau bahasa Jawa Yogyakarta. Walaupun tidak ada keseluruh kata, bahasa Jawa Ngapak biasanya membaca vokal akhir ‘a’ dengan bunyi ‘a’. Sementara bahasa Jawa selain Ngapak membaca vokal akhir ‘a’ dengan ‘o’.

4. Beberapa ciri Keunikan

Di wilayah Jawa, kamu akan menemui masyarakat yang sopan, berbicara lembut, dan ramah ke sebagian orang dari daerah lain. Orang Jawa terkenal gemari membungkuk saat jalan lewat orang yang lebih tua, sekaligus bicara “Monggo..”

Updated: 5 Desember 2023 — 12:05 pm