Mengenali Kebudayaan Suku Batak

mokapog – Adat, tradisi istiadat dan kebudayaan yang dipunyai Indonesia benar-benar sangat beragam macam macamnya. Bahkan juga satu suku di Indonesia masih mempunyai sub-sub suku yang beranak pinak.

Satu diantaranya suku Batak nih urbanreaders. Suku Batak yang kita mengenal rupanya bukan cuman satu tipe saja, ada banyak sub suku batak seperti batak toba, batak simalungun dan batak karo. Nach, ketidaksamaan dari tiap sub suku batak ini dapat berbentuk rutinitas, tradisi sampai bahasanya mempunyai ketidaksamaan loh urbanreaders.

Suku Batak memang banyak memiliki adat monumental yang mulai ada semenjak zaman nenek moyang dan masih dilestarikan sampai sekarang ini. Tidak cuma dalam peristiwa tertentu tetapi kebudayaan ini masih dilestarikan di kehidupan setiap hari. Nach, ada banyak seni budaya dari suku Batak yang jarang-jarang dijumpai beberapa orang nih.

Dilarang menikah dengan satu marga

Menikah dengan lelaki atau peremouan satu marga benar-benar terlarang dikebudayaan orang batak urbanreaders. Meskipun datang dari keluarga yang berbeda bahkan juga tidak ada jalinan keluarga benar-benar, menikah sama orang yang semarga tidak dibolehkan.

Menurut tradisi, orang yang mempunyai marga yang serupa meskipun tidak dalam keluarga yang serupa teruslah mempunyai jalinan saudara dan dipandang menghancurkan riwayat. Nach, tidak cuma semarga saja nih gaes, tetapi ada pula beberapa marga yang lain tetapi tetap dalam jalinan riwayat yang juga sama tidak dibolehkan untuk menikah.

Wah, jadi dari sejak awalnya pendekatan harus ditanyakan ya marganya apa supaya tidak ada beberapa hal yang tidak dinginkan seperti tidak memperoleh restu.

Menikah dengan Pariban/Ponakan

Hal yang ini sich telah terbiasa terjadi di kebudayaan batak. Bukannya cari jodoh dari keluarga lain, pariban dipandang seperti jodoh yang patut karena telah dijumpai nih asal mula keluarganya. Pariban atau ponakan yang bisa dinikahi bukan sembarangan ponakan loh gaes.

Untuk anak lelaki pariban yang bisa dinikahi ialah anak dari saudara lelaki ibu dan anak wanita bisa menikah dengan anak dari saudara wanita ayah.

Martarombo

Martarombo maknanya bercakap-cakap untuk cari jalinan riwayat keluarga. Umumnya bila baru berjumpa sama orang baru sama-sama suku batak, mereka sukai bertanya marga kita, marga ibu sampai marga pasangan kita. Ini mempunyai tujuan supaya bisa mendapati jalinan pertalian persaudaraan berdasar marga.

Disamping itu, martarombo merupakan tradisi istiadat yang masih tetap dipakai samoai saat ini karenanya ketahui riwayat marga kita dapat panggil seorang dengan panggilan yang pas seperti pariban, iboto, tulang, bou, amangboru, dan lain-lain.

Mangulosi

Nach, dalam upacara atau beberapa acara yang dikerjakan orang batak tentu kalian tidak asing kan urbanreaders dengan ulos yang umumnya dipakai. Ulos yang merupakan kain tradisionil batak ini dipakai untuk banyak hal sesuai perannya, seperti upacara pernikahan, upacara tradisi, atau kematian.

Nach ulos yang dipakai berbeda macamnya loh, selainnya ketidaksamaan untuk pemakaianya, ketidaksamaan tipe ulos memperlihatkan strata seorang dalam peradaban sosial.

Tuhor

Tuhor atau mahar memang hebat untuk dibicarakan, apa lagi dilapisan anak-anak muda batak. Keluarga yang masih menggenggam kuat kebudayaan batak ini umumnya akan tentukan tuhor yang makin mahal sesuai tingkat pengajaran anaknya.

Tuhor ini nanti akan dipakai untuk kepentingan acara pesta, peralatan pernikahan dan sebagainya. Tetapi dijaman yang telah millenial ini, telah banyak keluarga dari suku batak yang tinggalkan rutinitas ini karena dipandang cuma akan menyulitkan pernikahan di antara 2 orang yang telah sama-sama menyukai.

Updated: 5 Desember 2023 — 10:27 am