Mozaik ialah Kreasi Seni Rupa indonesia

mokapog – Mozaik seperti suatu hal yang digabungkan dengan ditempel dengan menjadikan satu kepingan beberapa bagian supaya jadi kreasi visual baru yang cantik.

Pemahaman Mozaik menurut beberapa pakar

1. Menurut Bantai Pamadhi dan Sukardi (2008:56)

Pamadhi dan Sukardi memiliki pendapat jika Mozaik ialah pembikinan kreasi seni rupa dua atau tiga dimensi yang memakai bahan atau material dari kepingan-kepingan yang menyengaja dibikin dengan dipotongi atau telah berwujud potongan selanjutnya diatur dengan ditempelkan pada sektor datar dengan dilem.

2. Menurut Soemardji (1992)

Soemardji memiliki pendapat jika Mozaik ialah kreasi seni yang memiliki kandungan komponen yang diatur dan direkatkan sebegitu rupa di atas sebuah permukaan sektor hingga membuat gambar atau design.

3. Sumanto (2005)

Sumanto memiliki pendapat jika Mozaik ialah langkah membuat kreativitas gambar, lukisan, atau hiasan yang sudah dilakukan dengan tempelkan potongan bahan tertentu sama ukuran yang kecil. Itu maknanya menurut beberapa pakar. Pada umumnya, Mozaik bisa disimpulkan sebagai kreasi seni rupa dua atau tiga dimensi yang memakai bahan seperti kaca , keramik, kertas warna atau media lainnya yang dipotongi, bahkan juga dapat memakai bahan yang tidak kepakai karena pecah atau sobek. Beberapa bahan itu selanjutnya diatur, ditempelkan pada sektor berpola, supaya jadi satu kreasi baru yang berharga estetis.

Riwayat Mozaik

Kabarnya, kreasi seni ini diperkenalkan oleh bangsa Sumeria di Mesopotamia sekitaran lebih kurang 4000 atau 5000 tahun yang lalu. Di saat itu, mozaik dibikin dengan memakai lurus tanah liat pada dinding, hingga membuat skema gambar seperti yang diharapkan. Selanjutnya berkembang, bangsa Mesir membuat mozaik dengan memakai bahan berbentuk bebatuan permata yang dipakai untuk menghiasi dinding dan perlengkapan. Bangsa Yunani meningkatkan dengan memakai batu alam warna, bahan batu yang dipakai sebagai bahan opsi, supaya hasilkan warna natural serta tetap. Orang Romawi mulai memakai bahan membuat mozaik yang berwujud kepingan. Umumnya pola kreasi ini memvisualisasikan suatu hal, dimulai dari pola-motif simpel, sampai kisa setiap hari dan dogma heroik. Bahan yang dipakai umumnya memakai keramik, kaca, dan tanah liat untuk hasilkan dampak khusus.

Ketidaksamaan Mozaik dengan Kreasi Semacam

Mozaik, kolase, dan montase sebagai kreasi seni rupa dua atau tiga dimensi yang mengaplikasikan tehnik seni tempel potongan material dan membuatnya sampai jadi sebuah gambar. Tetapi siapa kira, walau serupa, rupanya ke-3 nya mempunyai ketidaksamaan. Untuk montase, montase ialah kreasi seni yang memakai sebuah gambar dari potongan majalah, buku, koran, dan lain-lain untuk diatur jadi sebuah kreasi seni baru. Misalkan menggunting gambar mobil yang berada di koran atau majalah,selanjutnya menggabungkannya pada sektor baru. Adapun kolase ialah kreasi seni dengan tempelkan beberapa macam material seperti koran, biji-bijan, dan manik-manik pada sektor berpola. Dan mozaik ialah tempelkan satu tipe potongan material jadi wujud baru.

Peranan Mozaik

1. Peranan ringkas estetis

Estetis mempunyai makna segalanya yang tersangkut animo keelokan. Pada peranan ringkas estetis di sini ialah satu kreasi seni berperan dekorasi untuk percantik atau mempercantik ruang.

2. Peranan gestur

Sebagai peranan gestur, kreasi ini akan datang berdasarkan gestur yang ada dari pembikinnya. Umumnya seniman pembikin mozaik mempunyai banyak gagasan inovatif, selanjutnya dilukiskan dalam kreasi mozaiknya.

3. Peranan mendidik

Kreasi dalam pembikinan kreasi ini akan mengikutsertakan peranan motoris, daya berpikir, daya serap, emosi, dan cita-rasa estetis. Karena itu sendirinya, masing-masing peranan ini akan bertambah bersamaan frekwensi membuat kreasi ini.

4. Peranan psikis

Pada peranan psikis, mozaik berperanan sebagai media untuk salurkan beragam jenis emosi yang dirasakan seorang. Jika saat ini beberapa orang menyebutkan sebagai media healing (pengobatan).

5. Peranan sosial

Sebagai peranan sosial, mozaik berperan sebagai fasilitas melestarikan nilai budaya yang kental dalam masyarakat, hingga menjadi selingan, mendatangkan keelokan, dan sebagai sisi dari pembelajaran dalam masyarakat.

Updated: 5 Desember 2023 — 4:15 pm