Mokapog – Kevin Sanjaya Sukamuljo dan pelatih double putra Herry Iman Pierngadi telah “berdamai”. Agung Firman Sampurna selaku Ketua Umum PBSI menjelaskan proses perdamaiannya.
Kevin dan Herry IP mengambil alih perhatian khalayak, terutama penyuka bulu tangkis, berkat pergesekan ke-2 nya yang tampil di atas. Permasalahan mereka juga sempat disikapi PBSI menjadi issu, walau baik Herry atau Kevin sama mengaku ada soal antara ke-2 nya.
Herry mengatakan Kevin telah tak pengen dilatih kembali olehnya. Sementara Kevin blak-blakan perihal situasinya sejak mulai awal mula masuk Pelatnas. Mulai dari dianaktirikan sampai dijelekkan oleh pelatihnya itu dan pucuknya di Indonesia Open 2022.
Mengerti situasi yang lebih tidak sehat, PBSI juga mengerjakan penyisiran akar permasalahan dari kedua-duanya. Terhitung mengerjakan perantaraan.
“Apa yang kami dijalankan di sini tidak ada beberapa hal yang spesial. Kami laksanakan dengan kekerabatan lantaran hubungan yang baik sekali, seperti orang-tua dan anak. Demikian yang kami bangun saat ini,” kata Agung dalam temu jurnalis news today.
“Tetapi lantas lantaran ada soal di khalayak, saya individu secara spesifik menyaksikan, menyurvei dahulu satu satu secara spesifik ke mereka dan mereka kita dorong bertemu. Lantas saya saksikan satu-persatu, saya memohon Pak Alex Tirta saksikan berbicara dengan kawan-kawan yang dari double. Berbicara dari dalam hati ke hati saja, disana kami ketahui persoalannya. Persoalannya simple . Maka soal lantas lantaran sedikit ada ‘slek’. Manusia biasa, ya, tidak dikarenakan berniat. Lantas kami lempengkan, kami panggil saja berbicara dari dalam hati ke hati.”
“Pertemuannya tidak kami kalkulasi. Kami panggil saja, namun dalam 1 minggu kami yang bekerja, saya dan kawan-kawan pengurus. Kami mendapat data nyatanya bukan soal besar serius, tetapi soal komunikasi saja dan bukan salah mereka juga. “
“Sebetulnya lantaran intensif kesibukan kita banyak maka semasing ada kepayahan, ada pernyataan kekesalan, dapat dari mana saja dan sayang kekesalan itu sempat secara tidak berniat tereksploitasi. Dan lantaran persoalannya bukan soal besar, menyelesaikannya pun tidak serius-serius sangat. Tinggal dibawa bercakap, bicara, makan, usai dech soalnya. Demikian gambarannya,” ucapnya.
Kevin Dan Herry IP Sama sama Maaf-maafan
Moment itu terjadi waktu PBSI mengerjakan verifikasinya dalam temu jurnalis dengan virtual pada Jumat (30/9/2022). Baik Herry IP atau Kevin memberinya verifikasinya.
“Pertama kali terima kasih telah dimediasi oleh Pak Ketua PBSI Agung Firman dan Pak Alex (Tirta). Sebetulnya soal ini gak sangat besar. Medium saja yang besar-besarin dan saya dengan Kevin telah lama, dan saya menganggapnya ia menjadi anak, jika ketaksamaan usia,” kata Herry buka pengakuannya.
“Betul-betul jika saya ada salah, ya saya meminta maaf ke Kevin. Tempo hari saya juga berjumpa, sama seluruh double putra telah berjumpa, telah clear. Jika ada ujaran saya yang interview live oleh reporter itu membuat Kevin tidak nyaman, saya telah memohon maaf dan Kevin telah terima,” katanya.
“Dan barusan pagi kami telah latihan sama, jadi soal ini menurut saya telah clear seluruh dan barusan telah diperjelas oleh Pak Ketua, Pak Agung, memanglah tidak ada soal. Gesekan-gesekan itu kayaknya biasa, cuman ini kan lantaran tertangkap medium jadi dibuat ramai. Bahasanya dimasak lah,” Herry menegaskan.
Hal mirip diutarakan Kevin Sanjaya. Dia pula menyebutkan permohonan maaf pada sesuatu yang terjadi.
“Saya memohon maaf atas apa yangs telah terjadi ya, Pak. Kita telah bercakap, telah bercakap kedua-duanya selesaikan soal ini dan dari segi saya, saya pengen memohon maaf kalau saya ada salah dan sebagainya,” kata Kevin dalam peluang yang serupa.
Awal mulanya, permasalahan Kevin Sanjaya Sukamuljo dengan Herry Iman Pierngadi tampil seusai si olahragawan tidak pengen kembali dilatih olehnya. Kevin menyatakan kecewa dengan pelatihnya itu sebab menganggap sering dijelekkan.
Kritik yang terlebih dulu dituangkan si pelatih ke medium, dibandingkan dengan ke dianya terlebih dulu, membuat juara All England 2017 dan 2018 itu berang.